Fosil Hewan Laut Langka Berumur 99 Juta Tahun Ditemukan di Myanmar

16 Mei 2019 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hewan laut yang terjebak dalam resin pohon. Foto: Prosiding National Academy of Sciences/PNAS
zoom-in-whitePerbesar
Hewan laut yang terjebak dalam resin pohon. Foto: Prosiding National Academy of Sciences/PNAS
ADVERTISEMENT
Ilmuwan menemukan organisme laut berumur 99 juta tahun yang terjebak di dalam sebuah resin pohon di Myanmar. Hewan tersebut adalah ammonite yang terjebak bersama 40 hewan lain yang hidup di darat dan di laut selama periode pertengahan Cretaceous. Amon atau ammonite adalah sejenis hewan yang mirip cumi-cumi yang memiliki cangkang.
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil langka ini telah membantu para peneliti untuk melihat lebih dalam seperti apa ekosistem purba yang hidup di zaman dinosaurus. “Organisme akuatik jarang ditemukan dalam resin, tetapi ketika terjadi, mereka memberikan bukti yang sangat berharga untuk pemahaman yang lebih baik tentang tafonomi dan ekosistem masa lalu," tulis peneliti dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Gambar 3D yang diperoleh melalui X-ray micro-computed tomography (micro-CT) menunjukkan bahwa cangkang yang terjebak milik Puzosia remaja, yakni sebuah subspesies dari ammonite yang punya cangkang halus dan bersisik.
Ammonite yang terjebak di dalam resin pohon. Foto: Prosiding National Academy of Sciences/PNAS
Bagaimana hewan laut bisa berakhir di resin pohon bersama tungau kuno, laba-laba, kaki seribu, kecoak, dan tawon yang notabene hidup di darat? Para peneliti meyakini resin tersebut kemungkinan besar mengalir dari pohon konifer yang pernah ditemukan di sepanjang Pantai Estuari. Ketika resin tertarik gravitasi dan jatuh ke bawah pohon, serangga atau hewan darat yang ada di sekitarnya akan terbungkus.
ADVERTISEMENT
Resin kemudian mencapai pantai, di mana ia akan mengelilingi dan membungkus organisme laut yang berada di sekitarnya. Namun, tidak ada jaringan lunak yang ditemukan dalam cangkang ammonite atau empat cangkang hewan laut lain di dalam resin tersebut, yang mengindikasikan bahwa hewan-hewan itu kemungkinan mati pada saat mereka tersiram resin.
Menurut para peneliti, secara keseluruhan penemuan ini telah membantu menggambarkan kehidupan kuno di Myanmar, di tempat ditemukannya fosil kuno tersebut. “Penemuan kami menunjukkan bahwa hutan ambar Burma hidup di dekat lingkungan pesisir yang dinamis dan bergeser,” tulis para peneliti, seperti dikutip dari IFL Science.