Fosil Penguin Raksasa Ditemukan, Namanya 'Monster Burung'

11 Februari 2023 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsep seniman tentang penguin Kumimanu dan Petradyptes di pantai kuno Selandia Baru. Yang lebih besar dari keduanya memiliki berat hampir 150 kg dan merupakan penguin terberat yang diketahui sains Foto: Simone Giovanardi
zoom-in-whitePerbesar
Konsep seniman tentang penguin Kumimanu dan Petradyptes di pantai kuno Selandia Baru. Yang lebih besar dari keduanya memiliki berat hampir 150 kg dan merupakan penguin terberat yang diketahui sains Foto: Simone Giovanardi
ADVERTISEMENT
Ilmuwan berhasil menemukan sisa dari spesies penguin raksasa yang pernah hidup di Bumi. Spesies ini kemudian diberi nama Kumimanu fordycei.
ADVERTISEMENT
Fosil ditemukan di bebatuan Moeraki, South Island, Selandia Baru pada 2017 lalu. Penemunya adalah Alan Tennyson, paleontolog dari Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa.
Kata Kumimanu diambil dari bahasa Maori yang artinya "monster" dan "burung". Dari situs geologi tempat ditemukan, K. fordycei diketahui mengembara di Selandia Baru pada 60 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan tulang humerus yang ditemukan, individu pinguin ini punya tubuh setinggi sekitar 157 cm dan bobot badan sekitar 50 kg. Tinggi dan berat tubuhnya mengalahkan penguin terbesar yang masih hidup saat ini, Penguin Kaisar, yang hidup di Antarktika.
Makalah penelitian yang terbit di Journal of Paleontology menyebutkan penguin Kumimamu bisa mencapai berat tubuh 150 kg. Bobot tersebut setara dengan gorila dewasa.
ADVERTISEMENT
Spesies ini adalah salah satu spesies awal penguin yang muncul di garis evolusi. Artinya, Kumimamu adalah termasuk spesies awal burung yang mengorbankan kemampuan terbangnya, untuk bisa berenang lincah di laut.
Gambar humerus Kumimanu, kiri, dibuat dari pemindaian 3-D, di samping humerus penguin kaisar. Foto: Daniel Ksepka
Daniel Ksepka, salah satu penulis makalah, menjelaskan kepada The New York Times bahwa Kumimanu memiliki tulang sayap yang mirip dengan burung modern yang bisa terbang sekaligus berenang, yakni burung auk dan puffin. Meski begitu, bukan berarti spesies ini bisa terbang.
Penelitian ini membuktikan penguin sempat menjadi raksasa, dan kemudian mengecil seperti penguin modern dalam puluhan juta tahun evolusi. Kepunahan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu akibat hantaman asteroid juga memungkinkan burung dan mamalia bertahan dan membentuk tubuh yang besar tanpa khawatir menjadi santapan predator dinosaurus.
ADVERTISEMENT
Sketsa kerangka yang membandingkan, dari kiri, Kumimanu, Petradyptes, dua penguin fosil baru, dan seekor penguin kaisar. Foto: Simone Giovanardi
Ini menghadirkan kondisi yang menyediakan banyak suplai makanan dan sedikit kompetisi.
Namun begitu, ilmuwan meyakini bobot Kumimamu adalah batas atas yang memungkinkan untuk ukuran burung tak terbang.
"Saya percaya bahwa Kumimanu dekat dengan batas atas burung laut yang tidak bisa terbang dan saya tidak berharap penguin yang jauh lebih besar dapat ditemukan," kata Gerald Mayr, ahli paleontologi di Senckenberg Research Institute di Frankfurt, Jerman.