Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bakso ini diresmikan pada hari Selasa (28/3) di Nemo, sebuah museum sains di Belanda.
Bakso tersebut dibuat oleh perusahaan daging budidaya Australia, Vow. Perusahaan ingin membuat orang 'melirik' tentang lab-grown meat, sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan terhadap daging asli.
Daging bakso itu terbuat dari sel domba yang disisipkan dengan gen mammoth tunggal, mioglobin. Karena urutan DNA mammoth yang diperoleh Vow memiliki beberapa celah, DNA gajah Afrika dimasukkan untuk melengkapinya.
Bakso yang memiliki aroma daging buaya itu, saat ini tidak untuk dikonsumsi.
"Proteinnya benar-benar berusia 4.000 tahun. Kami sudah lama tidak melihatnya," kata Noakesmith, dikutip Reuters.
"Kami ingin mengujinya secara ketat, sesuatu yang akan kami lakukan dengan produk apa pun, yang kami bawa ke pasar (nantinya)," tambah dia.