Foto: Ilmuwan Rusia Autopsi Bangkai Serigala Berusia 44 Ribu Tahun

30 Juni 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilmuwan Rusia melakukan autopsi bangkai seekor serigala yang membeku di lapisan es selama sekitar 44 ribu tahun. Ini merupakan penemuan pertama dari jenisnya.
ADVERTISEMENT
Ditemukan secara kebetulan oleh penduduk di distrik Abyyskiy Yakutia pada tahun 2021, tubuh serigala tersebut baru sekarang diperiksa secara menyeluruh oleh para ilmuwan.
“Ini adalah penemuan predator Pleistosen akhir yang pertama di dunia,” kata kepala departemen studi fauna mamut Yakutia Academy of Sciences, Albert Protopopov, dilansir Reuters.
“Umurnya sekitar 44 ribu tahun, dan belum pernah ada temuan seperti itu sebelumnya,” ujarnya.
Terletak di antara Samudera Arktik dan timur jauh Arktik Rusia, Yakutia merupakan wilayah Rawa dan hutan. Sekitar 95 persen wilayah Yakutia tertutup lapisan es. Suhu musim dingin di Yakutia bisa mencapai hingga minus 64 derajat celsius.
Ilmuwan melakukan otopsi serigala purba yang membeku di lapisan es selama lebih dari 44.000 tahun yang ditemukan oleh penduduk Yakutia di laboratorium Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Rusia. Foto: North-Eastern Federal Universitas/via REUTERS
“Biasanya hewan herbivoralah yang mati, tersangkut di rawa, dan membeku. Ini pertama kalinya hewan karnivora berukuran besar ditemukan,” kata Protopopov.
ADVERTISEMENT
Protopopov mengatakan, bukan hal yang aneh menemukan bangkai hewan berusia ribuan tahun terkubur di dalam lapisan es, yang perlahan mencair karena perubahan iklim, tapi baginya serigala itu istimewa.
Bagi Artyom Nedoluzhko, direktur pengembangan laboratorium paleogenetika di Universitas Eropa St Petersburg, sisa-sisa bangkai serigala ini menawarkan wawasan langka tentang Yakutia 44 ribu tahun lalu.
“Tujuan utamanya adalah untuk memahami apa yang dimakan serigala ini, dan bagaimana hubungannya dengan serigala purba yang menghuni bagian timur laut Eurasia,” katanya.