Foto: Melihat Ilmuwan Ukur Es Gunung Alpen yang Mencair Akibat Musim Super Panas

7 September 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penampakan hamparan salju putih dan es di Pegunungan Alpen, Swiss, mulai menghilang dan tergantikan oleh bebatuan abu-abu. Gletser di sana mencair setelah mengalami musim panas yang super terik.
ADVERTISEMENT
Gletser Swiss pada tahun lalu mencatat tingkat pencairan terburuk sejak pencatatan dimulai lebih dari satu abad yang lalu. Volumenya hilang 6 persen selama 2022.
Matthias Huss, profesor glasiologi di ETH Zurich yang memimpin tim peneliti dari Swiss Glacier Monitoring Network (GLAMOS), mulai mengukur hilangnya es di Pegunungan Alpen. Menurutnya, gelombang es mencair lainnya diperkirakan akan terkonfirmasi tahun ini.
"Musim panas terlalu hangat," kata Huss, "Tren pertama menunjukkan bahwa tahun ini kembali ditandai dengan kerugian yang sangat besar."
"Pada posisi ini kita kehilangan lebih dari dua meter es dan ini jumlah yang banyak, terutama mengingat kita berada di titik tertinggi gletser, di mana gletser seharusnya menumpuk sejumlah massa baru," lanjutnya dikutip Reuters.
Ahli glasiologi di ETHZ dan kepala Pemantauan Gletser di Swiss (GLAMOS) Matthias Huss menunjukkan tiang yang mengukur hilangnya es, di tengah perubahan iklim di gletser Plaine Morte di Crans-Montana, Swiss, Selasa (5/9/2023). Foto: Denis Balibouse/REUTERS
Suhu di Swiss selama Agustus 2023 lalu mencapai rata-rata 15,5 derajat celsius, 1,2 derajat celsius di atas suhu normal hingga menjadikannya salah satu dari 10 bulan Agustus terpanas yang pernah tercatat.
ADVERTISEMENT