Galaksi Terbesar Ditemukan, 160 Kali Lebih Lebar dari Bimasakti

19 Februari 2022 11:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Citra gabungan radio dan infrared galaksi Alcyoneus. Foto: Oei et al/Astronomy and Astrophysics
zoom-in-whitePerbesar
Citra gabungan radio dan infrared galaksi Alcyoneus. Foto: Oei et al/Astronomy and Astrophysics
ADVERTISEMENT
Astronom menemukan galaksi tebesar dari yang pernah di temukan. Galaksi itu bernama Alcyoneus yang memiliki diameter 16,3 juta tahun cahaya, atau 160 kali lebih lebar dari galaksi kita, Bimasakti. Ilmuwan dibuat bingung bagaimana Galaksi Alcyoneus ini bisa sangat besar.
ADVERTISEMENT
Temuan ini menggeser tahta galaksi terbesar yang sebelumnya dipegang oleh IC 1101, yang berdiameter 3,9 juta tahun cahaya. Bimasakti, galaksi yang menjadi rumah bagi Matahari kita, hanya memiliki diameter 100.000 tahun cahaya.
Tahun cahaya adalah unit ukuran jarak yang biasa digunakan ahli astronomi untuk kuantisasi jarak yang sangat besar. Satu tahun cahaya sama dengan 9.5 triliun km.
Maksud dari tahun cahaya ini adalah seberapa jauh jarak yang ditempuh cahaya dalam kurun waktu tertentu. Satu detik cahaya berarti seberapa jauh jarak yang sudah ditempuh cahaya dalam waktu satu detik. Satu detik cahaya sama dengan 300.000 km. Satu tahun cahaya sama dengan 9.5 triliun km.
Citra radio galaksi terbesar Alcyoneus. Foto: Oei et al/Astronomy and Astrophysics
Tim peneliti yang dipimpin oleh Martijn Oei dari Leiden University menemukan galaksi kolosal tersebut secara tidak sengaja ketika memeriksa data jaringan teleksop radio Low Frequency Array (LOFAR), jaringan teleskop radio gabungan dari 20.000 piringan radio penjuru Eropa. Setelah menyeleksi data untuk mendeteksi hanya objek radio yang besar dan menyebar, peneliti melihat struktur yang sangat besar secara tidak sengaja.
ADVERTISEMENT
Alcyoneus tergolong jenis galaksi radio. Blackhole atau lubang hitam super raksasa dari galaksi ini yang memuntahkan materi menjadi dua semburan (jet) plasma di kutub galaksi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Semburan ini memanjang mencapai jutaan tahun cahaya, kemudian melambat, dan mengembang menjadi lobus yang menghasilkan gelombang radio.
Pada kasus Alcyoneus, lobus gelombang radio ini adalah yang terbesar dari yang pernah ditemukan.
Ukuran lobus yang dihasilkan oleh Alcyoneus sangat besar dibandingkan ukuran galaksi tengahnya, sehingga menjadi teka-teki tersendiri bagi penelti.
Badan utama dari galaksi Alcyoneus adalah sebuah galaksi ellips dengan massa sekitar 240 miliar kali massa matahari. Di tengahnya, ada sebuah blackhole yang mencengkeram seluruh galaksi dengan massa sekitar 400 juta massa matahari. Untuk perbandingan, massa galaksi Bimasakti 1,5 triliun kali massa matahari.
Proyeksi Galaksi Bimasakti dari atas. Foto: Dok. Nasa
Peneliti menulis, ukuran lobus tak biasa ini bisa saja karena lingkungan di sekitar galaksi memiliki densitas yang rendah. Bisa juga disebabkan interaksi dengan Jaring Kosmik (Comsic Web) yang memengaruhi termodinamika material galaksi.
ADVERTISEMENT
“Jadi, galaksi atau lubang hitam pusat yang sangat masif tidak diperlukan untuk menciptakan (lobus radio) raksasa, dan, jika keadaan yang diamati mewakili sumber (energi) selama masa hidupnya, (maka tidak) pula (disebabkan) energi radio yang tinggi,” tulis tim peneliti.

Apakah akan ada galaksi yang lebih besar dari Alcyoneus?

Martijn Oei mengatakan kepada kumparanSAINS bahwa sangat mungkin akan ada struktur individual yang lebih besar dari Alcyoneus ditemukan di masa depan. Sebab, masih banyak bagian langit yang belum terjamah oleh teleskop radio detektor galaksi radio.
"Salah satu teleskop terbaik untuk mencari galaksi radio raksasa adalah teleskop LOFAR (yang tim kami gunakan)," jelas Oei. "Saat ini teleskop LOFAR baru memindai 30% langit utara, dan 0% langit selatan. Siapa tahu ada struktur yang mungkin berbaring di bagian langit yang belum dipetakan."
ADVERTISEMENT
Selain dari galaksi radio, ada beberapa objek yang ukurannya melebihi galaksi Alcyoneus, seperti Jaring Kosmik dan Supercluster. Dilansir dari CNN, Jaring Komsik (Cosmic Web) adalah blok bangunan kosmos yang menghubungkan banyak galaksi dengan filamen tak kasat mata. Sementara Supercluster adalah kumpulan dari gugus (cluster) galaksi, yang membentang 200 juta tahun cahaya, dikutip dari Britannica.
Perbedaannya, kedua objek ini adalah kumpulan dari beberapa individual galaksi. Sementara lobus radio milik galaksi Alcyoneus adalah produk dari sebuah galaksi tunggal.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics per 14 Februari 2022.