Gara-gara Bau Busuk, Pendaki Gunung Everest Wajib Bawa Turun Tinjanya

12 Februari 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Basecamp Gunung Everest. Foto: Daniel Prudek/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Basecamp Gunung Everest. Foto: Daniel Prudek/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gara-gara banyak tinja manusia yang menimbulkan bau busuk di Gunung Everest, pihak berwenang setempat akhirnya mengeluarkan peraturan agar para pendaki tidak buang air besar (BAB) sembarang dan mereka diwajibkan membawa kotorannya kembali ke base camp setelah mendaki.
ADVERTISEMENT
Menurut Komite Pengendalian Polusi Sagarmatha, ada berton-ton kotoran manusia yang dibuang di antara Kamp Satu dan Kamp Empat Gunung Everest. Akibat kondisi dingin ekstrem pegunungan, sebagian besar limbah tersebut tidak terurai dan bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kota pedesaan Pasang Lhamu yang mengurus sebagian besar wilayah Everest, mewajibkan para pendaki untuk membeli kantong kotoran khusus di base camp, yang nantinya akan diperiksa setelah mereka kembali dari pendakian.
Kantong tersebut mengandung bahan kimia untuk membantu memadatkan kotoran manusia dan mengurangi baunya.
“Pegunungan kami mulai membusuk,” ujar Mingma Sherpa, ketua kota pedesaan Pasang Lhamu sebagaimana dikutip BBC. “Kami mendapat keluhan kotoran manusia yang terlihat di bebatuan dan beberapa pendaki jatuh sakit (akibat kotoran tersebut). Ini tidak bisa diterima dan mengikis citra kami.”
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Basecamp Gunung Everest. Foto: Vixit/Shutterstock
Kotoran manusia yang mencemari Gunung Everest sebenarnya sudah sejak lama dipermasalahkan. Pada 2022, Nepal mengumumkan perlunya merelokasi base camp Everest karena perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Seiring dengan pemanasan suhu yang mengganggu kestabilan kawasan es ini, masyarakat lokal di sana khawatir dengan banyaknya sampah, urin, dan kotoran manusia yang mulai terlihat berserakan di kamp.
Masalah ini dipicu karena banyaknya orang yang ingin mencapai puncak Everest. Selama dua dekade terakhir, akses ekspedisi mendaki Everest semakin mudah dan populer. Ini membuat banyak orang berbondong-bondong mendaki Everest, dan tentu saja, para pendaki ini mencemari gunung dengan kotorannya.
Gunung Everest sendiri pertama kali ditaklukkan oleh dua pendaki bernama Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada 1953. Tujuh dekade kemudian, sudah lebih dari 6.664 orang telah mendaki puncak Everest, dan lingkungan yang dulunya masih asri mulai merasakan tekanan.
ADVERTISEMENT
Agar pencemaran di gunung tidak semakin parah, langkah membawa kotoran kembali ke base camp setelah mendaki adalah solusi yang paling mungkin diterapkan oleh pengelola Everest. So, kalau mau naik Gunung Everest sekarang mesti bawa kantong ya, gaes. Terus ingat, jangan BAB sembarangan di mana pun kamu mendaki.