Gara-gara Pestisida, Sejumlah Spesies Serangga Terancam Punah

23 November 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serangga. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangga. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Jumlah populasi serangga di seluruh dunia merosot tajam. Berdasarkan laporan dari The Wildlife Trusts, penurunan yang terjadi sangat signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Peneliti menyebut tren ini sebagai "kiamat tak kasat mata".
ADVERTISEMENT
Laporan ini menggabungkan puluhan penelitian dari seluruh dunia dengan satu fokus: Membangun gambaran distopia ketika serangga menuju kepunahan.
Semisal di Inggris, jumlah kupu-kupu turun 46 persen antara tahun 1976 sampai 2017. Sedangkan antara tahun 1976 hingga 1977 dan 2011 hingga 2013, biomassa serangga dan laba-laba yang terkumpul dalam jaring sampel di Puerto Rico berkurang hingga 78 sampai 88 persen. Sementara itu, jumlah populasi dari lima spesies lebah di Amerika Serikat juga menurun drastis selama 25 tahun terakhir, baik dalam hal jumlah maupun keragaman. Bahkan, satu di antara lima spesies itu, lebah madu Franklin, telah punah.
Ilustrasi lebah Foto: pieterz
Namun ternyata, penurunan paling tajam terjadi antara tahun 1989 dan 2014, yang total biomassa serangga di Jerman turun hingga 75 persen.
ADVERTISEMENT
“Kami menyaksikan peristiwa kepunahan terbesar di Bumi sejak akhir zaman Permian dan Crestaceous,” ujar salah satu peneliti dalam laporan yang diterbitkan Biological Conservation pada 2019.
Penelitian juga mengungkap, fenomena yang dimulai sejak 1970-an ini dipicu berbagai faktor termasuk hilangnya habitat, perubahan iklim, dan penggunaan pestisida.
Terkhusus penggunaan pestisida, penting untuk memperhatikan pembasmi hama terutama dari golongan neonicotinoid. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, neonicotinoid tergolong sangat beracun bagi lebah madu. Kandungan racunnya dapat membunuh lebah dalam jangka waktu panjang.
Ilustrasi serangga spesies baru Foto: Thinkstock/ quangpraha
Hal itu diperkuat dengan temuan adanya 75 persen sampel madu di seluruh dunia yang tercemar insektisida golongan neonicotinoid. Lebah, meski menyerap racun, terus memproduksi madu yang pada akhirnya juga terkontaminasi racun yang sama.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa kita harus peduli? Peneliti menekankan fakta bahwa tiga perempat tanaman yang ditanam manusia perlu diserbuki serangga. Dengan kata lain, penurunan jumlah serangga mengancam kelangsungan hidup manusia dalam rantai makanan.
"Kita harus segera menghentikan semua penggunaan pestisida harian yang tak perlu dan mulai membangun jaringan pemulihan alam dengan menciptakan lebih banyak habitat ramah serangga di kebun, kota, dan desa," ujar salah satu peneliti.