Gara-gara Sering Merokok, Rambut Tumbuh di Dalam Tenggorokan Pria Ini

10 Juli 2024 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perokok. Foto: Jonathan Alcorn/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perokok. Foto: Jonathan Alcorn/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah sejak lama diketahui bahwa rokok tembakau dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Rokok punya potensi meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, hingga penuaan kulit.
ADVERTISEMENT
Namun dalam studi kasus yang terbit di American Journal of Case Reports, ada efek samping aneh terhadap rokok, pada pria berusia 52 tahun di Austria. Pria yang tidak disebutkan namanya itu merupakan perokok berat. Dalam sehari, dia bisa menghabiskan satu bungkus rokok.
Nah, suatu saat efek samping merokok berlebihan ini menyebabkan rambut tumbuh di dalam tenggorokan. Ini merupakan komplikasi langka akibat kecanduan rokok. Efek samping aneh ini terbongkar saat pasien itu mengunjungi dokter pada 2007, sekitar 17 tahun setelah ia mulai merokok.
Si pria mengalami suara serak, kesulitan bernapas, dan batuk kronis. Hasil bronkoskopi menunjukkan adanya perdagangan dan beberapa helai rambut di tenggorokan. Area yang ditumbuhi rambut ini sebelumnya pernah dioperasi. Pria itu didiagnosis mengalami endotracheal hair growth, atau rambut yang tumbuh di tenggorokan.
Pemindaian mengungkap lokasi tempat rambut tumbuh di tenggorokan. Foto: American Journal of Case Reports
Dalam riwayat hidupnya, saat usia 10 tahun, pasien pernah nyaris tenggelam dan dirawat dengan tracheostomy untuk menstabilkan pernapasannya. Luka itu kemudian ditutup menggunakan kulit dan tulang rawan dari telinganya.
ADVERTISEMENT
Suatu waktu, ketika ia mencari pengobatan untuk mengatasi batuk dan sesak napas, ditemukan rambut tumbuh di sekitar lokasi cangkok ini. Dokter kemudian mengambil tindakan dengan mencabut rambut-rambut tersebut. Namun, ini bukanlah solusi permanen, karena rambut bisa tumbuh lagi di kemudian hari. Benar saja, rambut ini tumbuh kembali dan pasien harus balik lagi ke rumah sakit setiap tahun selama 14 tahun karena mengeluhkan gejala sama.
Biasanya, ada enam hingga sembilan rambut sepanjang 2 inci yang tumbuh di tenggorokan pasien, di mana beberapa helainya bisa tumbuh hingga melewati pita suara, menjalar ke mulut. Selain rambutnya harus dicabut, pria itu juga diobati dengan antibiotik, karena helai rambutnya dipenuhi bakteri.
Kondisi rambut ini baru selesai pada 2022 ketika pasien berhenti merokok dan dokter bisa melakukan koagulasi plasma argon endoskopik, yakni membakar akar tempat rambut itu tumbuh. Koagulasi kedua yang dilakukan setahun kemudian adalah menghilangkan munculnya kembali rambut untuk selamanya.
Biasanya, ada enam hingga sembilan helai rambut sepanjang 2 inci yang tumbuh di tenggorokan pria tersebut. Foto: American Journal of Case Reports
Dalam laporannya dokter mencatat, ini menjadi kasus kedua yang pernah mereka lihat. Karena rambut yang tumbuh di tenggorokan tergolong langka, penyebab pasti dari kondisi aneh tersebut masih belum diketahui secara pasti.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, dokter dan tim meyakini kondisi ini bisa terjadi karena dipicu oleh kebiasaan merokok. Merokok memicu peradangan pada jaringan tenggorokan yang dapat menyebabkan sel induk berubah menjadi folikel rambut, sehingga memungkinkan rambut tumbuh di sana.
“Temuan ini dapat mendukung hipotesis kami bahwa kebiasaan merokok dalam kasus ini telah menyebabkan dan merangsang endotracheal hair growth,” tulis para peneliti. “Tentu saja, asumsi ini tidak dapat dibuktikan karena jarang sekali kasus yang sama.”