Gawat! Lubang Ozon Kutub Selatan Makin Besar, Lebih Luas dari Antarktika

20 September 2021 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lubang ozon.  Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lubang ozon. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Lubang ozon yang terbentuk setiap tahun di atas Kutub Selatan kini lebih besar 75 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, saat ini ukurannya lebih besar dari Benua Antarktika yang luasnya 14,2 juta kilometer persegi.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini, lubang ozon berkembang seperti yang diharapkan pada awal musim," kata Vincent-Henri Peuch, direktur Copernicus, dikutip CNN.
"Sekarang perkiraan kami menunjukkan bahwa lubang tahun ini telah berevolusi menjadi lebih besar dari biasanya."
Lapisan ozon berada di 20−35 km di atas permukaan Bumi. Lapisan ini bertugas sebagai tabir surya yang melindungi planet dari radiasi ultraviolet.
Setiap tahun, sebuah lubang terbentuk selama akhir musim dingin di belahan bumi selatan. Menurut para peneliti dari Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa, lubang ini bisa mencapai ukuran terbesar antara pertengahan September dan pertengahan Oktober.
Ini terjadi karena matahari menyebabkan reaksi penipisan ozon yang melibatkan bentuk-bentuk klorin dan bromin yang aktif secara kimiawi yang berasal dari senyawa-senyawa buatan manusia, yang bermigrasi ke stratosfer, menciptakan reaksi katalitik selama musim dingin Antarktika.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak dapat benar-benar mengatakan pada tahap ini bagaimana lubang ozon akan (meluas). Namun, lubang tahun ini sangat mirip dengan lubang tahun 2020, yang merupakan salah satu yang terdalam dan terlama ditutup sekitar Natal – dalam catatan kami sejak 1979,” kata Peuch, berdasarkan laporan The Guardian.
Ilustrasi lapisan ozon. Foto: Shutter Stock
Menurut para ilmuwan, penipisan lapisan ozon umumnya merupakan akibat gas buatan manusia yang disebut CFC (chlorofluorocarbon). Gas jenis ini pertama kali dikembangkan pada 1930-an untuk digunakan dalam sistem pendingin dan kemudian digunakan sebagai propelan dalam kaleng semprot aerosol.
Bahan kimia CFC stabil sehingga dapat melakukan perjalanan dari permukaan bumi ke stratosfer. Tapi, pada ketinggian di mana ozon stratosfer ditemukan, mereka dipecah oleh radiasi UV berenergi tinggi. Reaksi kimia berikutnya menghancurkan ozon. Akibatnya CFC telah dilarang di 197 negara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sejak larangan yang disebut “halocarbons” digaungkan, lapisan ozon telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Tetapi ini adalah proses yang lambat dan akan memakan waktu hingga tahun 2060-an atau 2070-an untuk benar-benar menghilangkan zat-zat yang menipis.