Gejala Pasien Covid Varian Arcturus di Jakarta, Dokter Sarankan Pakai Masker

14 April 2023 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tren positivity rate COVID-19 di Jakarta naik dalam sebulan terakhir. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tren positivity rate COVID-19 di Jakarta naik dalam sebulan terakhir. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus covid subvarian Omicron XBB.1.16 atau varian Arcturus sudah masuk di Indonesia. Arcturus menginfeksi dua orang warga DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Varian ini pertama kali muncul di India. Menurut dr. Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, pasien kedua di Jakarta yang terinfeksi varian Arcturus mengalami gejala batuk dan radang paru atau pneumonia.
Sementara data di India, varian Arcturus disebut memiliki gejala baru yakni mata merah dan peningkatan kotoran mata. Meski, kedua pasien di Jakarta tidak mengalami gejala-gejala tersebut.
“Saat ini kedua pasien Arcturus di Jakarta tidak mengalami mata merah. Tapi ada beberapa pasien COVID-19 perawatan di rumah sakit yang mengalami gejala mata merah. Sedang kami proses pemeriksaan genome sequencing," papar dr. Ngabila kepada kumparan, Jumat (14/4).
Kasus COVID-19 di Jakarta sendiri mengalami peningkatan dalam sebulan terakhir. Namun, situasi saat ini masih sangat terkendali karena tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit.
Seorang petugas medis mengambil sampel swab untuk diuji penyakit virus corona. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Kendati begitu, dr. Ngabila mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sulit mencium bau, demam, mual dan muntah, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas.
ADVERTISEMENT
“Layanan PCR di puskesmas DKI Jakarta disediakan gratis pada jam kerja untuk orang yang memiliki gejala COVID-19 (terduga) atau pun kontak erat kasus positif COVID-19. Ini untuk warga KTP atau domisili DKI Jakarta, atau yang beraktivitas rutin di Jakarta baik sekolah atau bekerja. Silakan datang ke puskesmas terdekat,” ujar dr. Ngabila. “Untuk antigen dapat diperoleh gratis 24 jam di puskesmas kecamatan DKI Jakarta.”
dr. Ngabila juga menyarankan agar orang-orang kembali menggunakan masker di ruang publik yang ramai, seperti mall, pasar, atau kendaraan umum.
“Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit. Kasus meningkat ditemukan di puskesmas (komunitas) level penularan di keluarga yang utama,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT