Gempa 6,2 M di Pasaman Barat Dipicu Sesar Sumangko, Apa itu?

25 Februari 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 6.2 mengguncang Sumatra Barat dan sekitarnya pada Jumat (25/2) pagi. Gempa ini berpusat di Pasaman Barat, sekitar 200 km utara kota Padang. Gempa ini tergolong gempa darat, kerena sumber guncangan berada di dataran, bukan di laut, yang mana tidak menyebabkan tsunami.
ADVERTISEMENT
BMKG mengatakan bahwa gempa Pasaman Barat ini bersumber dari patahan pulau Sumatra, yang disebut sebagai Sesar Sumangko, atau Sumatran Fault.
“(Sesar Sumangko) itu sesar aktif yang membelah pulau Sumatera dari aceh sampai lampung . . . . benar sekali (sesar Sumangko menyebabkan gempa ini),“ ungkap Daryono, selaku Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kepada kumparanSAINS, Jumat (25/2).

Apa itu Sesar Sumangko?

Danny Hilman Natawidjaya, peneliti Geoteknologi LIPI pada sebuah makalah penelitiannya menulis bahwa Sesar Sumangko atau Sumatran Fault Zone ini membentang sepanjang 1900 km berdempetan dengan barisan pegunungan api. Struktur kasat mata dari sesar ini bisa dilihat di Ngarai Sianok, Bukittinggi.
Sejarahnya Sesar Semangko, khususnya bagian yang dekat dengan Pasaman Barat yakni segmen angola, pernah mengguncang Pasaman Barat dan Pasaman dengan gempa yang cukup kuat. Terjadi gempa dengan magnitudo 7.0 SR pada 1822, 1892, dan 1926. Dan juga gempa dengan magnitudo 6.1 SR pada 1971.
Sesar Sumangko penyebab gempa Pasaman Barat. Foto: Dok. Danny H.N/Indonesian Journal on Geoscience

Potensi Gempa 7.5 M Sesar Semangko

Daryono mengatakan bahwa potensi jalur sesar di Pasaman Barat ini lebih tinggi dibanding jalur Sesar Lembang.
ADVERTISEMENT
“Tingkat seismisitas sesar di Pasaman ini jauh lebih aktif jika dibandingkan dengan seismisitas Sesar Lembang,” ujar Daryono.
Selain dari catatan sejarah gempanya, Sesar Semangko juga memiliki potensi gempa di masa depan. Potensi Ini harus dipahami oleh masyarakat Pasaman Barat dan sekitarnya untuk menekan risiko dengan membangun struktur rumah yang lebih tahan gempa.
Ketika berita ini ditulis, dikabarkan sudah 8 orang meninggal akibat gempa Pasaman Barat ini. Bangunan rusak terkonsentrasi di Pasaman dan Pasaman Barat.