Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gerhana Bulan Penumbra Bakal Sambangi RI Besok - 6 Mei, Catat Jam Munculnya!
4 Mei 2023 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gerhana Bulan penumbra akan menyambangi langit Indonesia pada 5-6 Mei 2023. Fenomena ini akan bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BMKG, gerhana Bulan penumbra ini akan mulai terjadi sekitar pukul 22.12 WIB. Puncak gerhana 5 Mei akan terjadi pada pukul 00.22 WIB dini hari di tanggal 6 Mei.
Gerhana Bulan Penumbra akan berakhir pada pukul 02.33 WIB. BMKG mencatat durasi keseluruhan gerhana Bulan penumbra akan terjadi selama 4 jam 21 menit dan 28 detik.
Buat kamu yang penasaran, kamu bisa melihat ke arah langit dan melihat langsung fenomena ini. Namun dengan catatan wilayahmu tak tertutup awan dan terhalang polusi cahaya ya.
“Seluruh proses gerhana dapat dilihat di sebagian besar Asia, Australia, sebagian kecil Afrika, dan sebagian Rusia. Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di sebagian besar Afrika, sebagian kecil Asia, sebagian besar Eropa, dan sebagian Rusia,” tulis BMKG.
Gerhana bulan adalah fenomena terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tak semua cahaya sampai ke Bulan. Peristiwa ini terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan bulan.
ADVERTISEMENT
Gerhana ini biasanya terjadi pada saat Bulan memasuki fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan penumbra terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi berada dalam satu garis sejajar. Posisi ini akan membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Saat puncak gerhana Bulan penumbra terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dibandingkan saat purnama.
"Gerhana penumbra terjadi ketika Bulan masuk di bayang-bayang penumbra Bumi. Karenanya, tidak semua sinar Matahari sampai ke piringan Bulan purnama. Imbasnya, purnama jadi lebih redup," ungkap Peneliti bidang astronomi/astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto kepada kumparanSAINS.
Rhorom tak menampik akan terjadi fenomena pasang air laut saat gerhana Bulan penumbra terjadi. Namun angan khawatir, tinggi muka air laut diprediksi tak akan membuat kerusakan.
ADVERTISEMENT
"Gerhana bulan terjadi saat (fase) purnama. Maka wajar kalau saat itu sedang pasang maksimum. Namun, jangan khawatir, pasangnya bukan yang katastropik," jelasnya.