Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Angka tersebut ternyata lebih tinggi 86 sentimeter dari ukuran yang diakui oleh Nepal sebelumnya dan 4 meter di atas angka resmi China. Perlu diketahui Gunung Everest sendiri melintasi perbatasan Nepal dan China.
Dang Yamin, seorang ahli di Biro Survei dan Pemetaan Nasional China mengatakan, bahwa hasil akhir adalah nilai rata-rata antara pengukuran yang dilakukan oleh Nepal dan China, sesuai dengan aturan ilmiah.
Hasil survei ketinggian terakhir ini mengakhiri kesimpangsiuran tinggi puncak Gunung Everest selama satu dekade terakhir. Ekspedisi survei tahun ini memiliki ruang kerja yang lebih tenang di puncak karena para peneliti adalah satu-satunya pendaki di gunung yang tutup karena pandemi virus corona.
"Berbagai negara telah menyelesaikan pengukuran ketinggian ... beberapa kali. Hasilnya berbeda pada kesempatan berbeda, jadi hari ini kami mengakhiri spekulasi ini," kata Menteri Pertanahan Nepal, Padma Kumari Aryal, dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1856, pengukuran ketinggian puncak Gunung Everest dilakukan pertama kali oleh ahli geografi kolonial Inggris menggunakan rumus trigonometri dari ratusan mil jauhnya di dataran India. Hasilnya saat itu menentukan titik tertinggi Everrest adalah 8.840 meter (29.002 kaki) di atas permukaan laut.
Setelah dua pendaki terkenal, Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Sherpa, mencapai puncak Everest pertama kali pada 29 Mei 1953, survei India menyesuaikan ketinggian menjadi 8.848 meter (29.028 kaki).
Pengukuran itu diterima secara luas, hasilnya tidak hanya menarik bagi pendaki gunung, tetapi juga digunakan untuk branding oleh berbagai perusahaan, seperti pembuat pakaian gunung, restoran, dan bahkan Vodka.
Pada 1999, US National Geographic Society menyimpulkan puncak Gunung Everest yang menjadi titik tertinggi dunia adalah 8.850 meter (29.035 kaki), tetapi Nepal tidak pernah secara resmi mengakui hal itu meskipun diterima secara luas.
ADVERTISEMENT
Debat Nepal dan China soal tinggi Gunung Everest
China juga sempat melakukan beberapa survei ketinggian Gunung Everest sendiri, dan pada tahun 2005 muncul dengan pengukuran 8.844,43 meter (29.015 kaki).
Pengukuran tersebut memicu perselisihan dengan Nepal, yang baru terselesaikan pada tahun 2010 ketika keduanya sepakat bahwa pengukuran mereka mengacu pada hal-hal yang berbeda. China mengukur hingga ketinggian batuan Everest, sedangkan Nepal dan lainnya pada ketinggian lapisan salju.
Nepal dan China memutuskan untuk melakukan survei ulang setelah adanya dugaan bahwa terjadi pergerakan lempeng tektonik yang disebabkan oleh gempa bumi besar pada tahun 2015 bisa mungkin mempengaruhi ketinggian Gunung Everest.
Sekitar 300 ahli dan surveyor Nepal dilibatkan dalam pengukuran ini beberapa berjalan kaki dan lainnya dengan helikopter untuk mencapai stasiun pengumpulan data.
ADVERTISEMENT
Nepal seharusnya merilis hasil awal tahun ini. Namun diundur setelah ada dugaan China mengintervensi, setelah kunjungan Presiden Xi Jinping pada Oktober 2019 lalu.