Gunung Paling Suci di Nepal, Puncaknya Bercahaya Emas

24 Oktober 2023 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunung Machhapuchhre di Nepal. Foto: Hung Chung Chih/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Machhapuchhre di Nepal. Foto: Hung Chung Chih/shutterstock
ADVERTISEMENT
Di Nepal ada gunung yang dilarang didaki. Bukan karena mistis dan banyak hantu, tapi gunung ini dianggap suci karena tempat Dewa Siwa berada.
ADVERTISEMENT
Namanya Gunung Machhapuchhre. Gunung ini menjadi puncak tertinggi dari pegunungan Annapurna Himalaya, Nepal. Puncak ganda Machhapuchhre dengan ketinggian 6.993 mdpl ini bergabung dengan punggung bukit yang tajam dan memiliki daya pikat luar biasa karena terlihat bersinar seperti emas saat tersinari Matahari.
Sejak abad ke-21, tidak ada satu pun orang yang berhasil mencapai puncak Machhapuchhre. Satu-satunya upaya pendakian yang pernah tercatat dalam sejarah dilakukan pada 1957 oleh Jimmy Roberts, seorang ekspedisi dari Inggris. Dia berhasil mencapai puncak Machhapuchhre.
Kini, pendakian ke Gunung Machhapuchhre resmi dilarang pemerintah setempat atas permintaan penduduk di sana karena menganggap Machhapuchhre adalah bentuk lain dari Dewa Siwa.
Menurut mereka, puncak Gunung Machhapuchhre merupakan simbol pertapa bernama ‘Nar’ dan ‘Narayan’. Oleh sebab itu, langkah kaki manusia tidak boleh diletakkan di atas kepala ‘Nar’ dan ‘Narayan’.
ADVERTISEMENT
Selain alasan keagamaan, Jimmy Roberts sebenarnya mengambil peran besar dalam larangan pendakian tersebut. Jadi, setelah Roberts berhasil mencapai puncak bersama rekannya Noyce, dia meminta Pemerintah Nepal untuk membatasi akses ke puncak Machhapuchhre. Ia ingin Machhapuchhre jadi puncak Himalaya yang tidak akan pernah didaki lagi oleh siapa pun.
Pemerintah Nepal mengabulkan permintaan Roberts. Sayangnya, hingga kini tak jelas kenapa Roberts ingin puncak gunung tersebut tetap "perawan". Kendati demikian, larangan pendakian ini tampaknya memiliki dampak positif. Sebab, banyak gunung yang rusak karena overtourism dan komersialisasi pendakian gunung.