Hampir Semua Orang Bisa Lihat Ilusi Optik Gambar Ini, Kalau Kamu?

6 Juni 2022 8:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilusi lubang hitam. Foto: Dok. frontiersin
zoom-in-whitePerbesar
ilusi lubang hitam. Foto: Dok. frontiersin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah gambar dengan ilusi optik berhasil membuat 80 persen orang tertipu, sementara sisanya tidak menyadari adanya ilusi pada gambar itu.
ADVERTISEMENT
Gambar itu terdiri dari latar belakang putih dengan titik-titik hitam, di mana pada bagian tengahnya terdapat lubang hitam dalam kondisi blur. Jika kalian melihat gambar itu, ada kemungkinan kalian akan melihat lubang hitam di bagian tengah bentuknya melebar.
Tim peneliti yang beranggotakan psikolog, mengamati kemungkinan keterlibatan refleks bawah sadar dalam menipu mata dan otak orang yang melihatnya. Studi yang telah dipublikasikan di Frontiers in Human Neuroscience, menjelaskan ilusi lubang yang bentuknya meluas mampu menipu otak.
Mekanisme itu terjadi serupa dengan saat seseorang berpindah dari area terang ke area lebih gelap. Otak merespons gambar itu dengan meminta pupil pada mata untuk melebar dan membiarkan cahaya masuk lebih banyak.
Pola hitam pada latar belakang lubang besar itu memberi perintah pada pupil untuk menyempit. Kondisi itu sama halnya dengan orang yang sedang beradaptasi pada kondisi cahaya terang.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
Lubang hitam besar yang meluas merupakan ilusi yang sangat dinamis. Keberadaan gradien warna yang membentuk bayangan pada lubang, memberikan kesan keberadaan aliran optik, yang menyatakan seolah-olah kita sedang masuk ke dalam lubang atau terowongan.
Namun anehnya, kondisi ilusi optik pada gambar itu tidak bisa dirasakan oleh beberapa orang. Berdasarkan studi itu, 14 persen dari 50 orang responden tidak menyadari adanya efek ilusi yang menyebabkan perubahan ukuran lubang.
Menurut tim peneliti, semakin kuat seseorang dalam menilai intensitas ilusi gambar itu, maka semakin besar diameter pupil mereka untuk bisa berubah. Sementara pada orang yang tidak bisa melihat efek ilusi itu tidak mengalami perubahan pada pupil.
Studi itu memberikan informasi mekanisme otak dan mata dalam merespon rangsangan visual. Pelebaran dan penyempitan pupil tidak hanya terjadi oleh faktor lingkungan fisik di sekitar, namun juga karena adanya persepsi imajinasi dari dalam diri seseorang tentang lingkungan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari IFL Science, reflek ilusi gambar itu menurut Dr. Bruno Laeng, seorang peneliti sekaligus profesor di Departemen Psikologi Universitas Oslo, memiliki mekanisme berbeda seperti pada fotosel yang tahan terhadap informasi lain selain jumlah cahaya. Mekanisme itu lebih dari hanya sekadar informasi cahaya, tetapi juga peranan otak dalam menerjemahkan menjadi imajinasi lain.