Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pil Paxlovid dari Pfizer adalah pil anti-COVID-19 kedua yang efektif setelah Molnupiravir. Pil Molnupiravir sebelumnya dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck Sharp and Dohme. Obat ini efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian sekitar setengahnya.
Mengutip GoodRx Health, Paxlovid dapat digunakan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia minimal 12 tahun dan berat minimal 40 kg atau lebih.
Pfizer sebelumnya mengeklaim pil buatannya berhasil mencegah perawatan rumah sakit dan kematian bagi pasien gejala berat hingga 89 persen.
Paxlovid adalah kombinasi dari dua pil antivirus oral: Nirmatrelvir dan Ritonavir. Kedua obat bekerja sama untuk membantu mencegah rawat inap dan kematian akibat COVID-19.
COVID-19 dan cara kerja Paxlovid
Virus Corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masuk ke dalam tubuh dengan cara menggandakan diri sebanyak mungkin. SARS-CoV-2 memberi tahu sel-sel di dalam tubuh untuk memproduksi protein yang cukup besar agar mereka bisa berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum virus dapat menggunakan protein besar itu, tubuh kita perlu memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Tubuh kita memiliki zat yang disebut protease yang memecah protein besar ini.
Kandungan Nirmatrelvir dalam Paxlovid bekerja sebagai protease inhibitor, menghambat zat protease di dalam tubuh untuk memecah lebih banyak protein. Bisa dibilang, Nirmatrelvir ampuh menghambat SARS-CoV-2 membuat salinannya lebih banyak.
Sementara ritonavir membantu mencegah tubuh memecah nirmatrelvir sehingga jumlah nirmatrelvir yang lebih besar tetap bekerja di dalam tubuh lebih lama.
Efektivitas dan cara kerja Paxlovid Pfizer
Paxlovid hadir sebagai paket pengobatan per kemasan. Pengobatan ini hendaknya dimulai 5 hari sejak pasien pertama kali merasakan gejala COVID-19. Paxlovid dapat diminum dalam 2 rangkaian dosis.
ADVERTISEMENT
GoodRx Health mencatat, untuk setiap dosis, Anda akan meminum tiga pil: dua tablet nirmatrelvir 150 mg dan satu tablet ritonavir 100 mg. Anda harus meminum ketiga pil ini setiap 12 jam sekali selama 5 hari.
Paxlovid dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Setiap pil harus ditelan utuh. Jangan dipotek, dikunyah, ataupun dihancurkan. Pastikan untuk menghabiskan semua pil yang diresepkan, bahkan setelah Anda mulai merasa membaik. Hal ini akan membantu Paxlovid untuk bekerja dengan efektif.
Seberapa efektif Paxlovid melawan COVID-19?
Paxlovid efektif mencegah rawat inap dan kematian terkait COVID-19 di rumah sakit. Uji klinis menunjukkan pil antivirus ini dapat menurunkan risiko hingga 89% untuk kasus probable COVID-19.
Uji klinis EPIC-HR membandingkan Paxlovid dengan plasebo (pil tanpa obat di dalamnya), pada orang dewasa berisiko tinggi. Mereka yang memulai pengobatan dalam waktu 3 hari setelah merasakan gejala, 89% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal karena COVID-19.
ADVERTISEMENT
Mereka yang meminum Paxlovid dalam 5 hari, memiliki risiko 88% lebih rendah dirawat di RS. Pfizer juga melaporkan efek samping dari Paxlovid. Efek samping tersebut terbilang ringan.
Beberapa efek samping Paxlovid yang paling umum meliputi:
Ritonavir dalam Paxlovid juga kemungkinan mempengaruhi fungsi hati. Menguningnya kulit atau mata (jaundice) mungkin saja terjadi dalam beberapa kasus. Jika Anda memiliki riwayat atau masalah hati, maka diskusikan metode penggunaan Paxlovid terlebih dahulu kepada dokter.
Kalau Anda memiliki masalah ginjal, Anda juga mungkin memerlukan dosis Paxlovid yang berbeda. Pastikan penyedia layanan kesehatan Anda mengetahui masalah ginjal sebelum menggunakan Paxlovid.
Berapa harga Paxlovid?
Harga asli yang dilaporkan untuk satu paket Paxlovid adalah sekitar $530 dolar AS atau sekitar Rp 7,5 juta. Namun, sekali lagi, harga tersebut merupakan harga yang berlaku di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, belum diketahui kapan obat ini akan beredar dan digunakan di Indonesia sebagai metode pengobatan selain vaksin COVID-19.
Namun para ahli menegaskan bahwa pil anti-Covid bukanlah pengganti dari vaksin, yang dapat mencegah keparahan penyakit sejak awal. Pil antivirus corona dianggap sebagai game changer karena harganya lebih murah daripada perawatan antibodi monoklonal dan dapat dipakai dari rumah.
“Saya pikir mendapatkan pil oral yang dapat menghambat replikasi virus – yang dapat menghambat virus ini – akan menjadi game changer yang nyata,” kata mantan komisaris FDA Scott Gottlieb kepada CNN pada bulan Oktober lalu.