Hari Reptil Internasional, Ini 6 Reptil Teraneh di Dunia

22 Oktober 2019 8:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buaya. Foto: flickr/Santiago Rave Herrera
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buaya. Foto: flickr/Santiago Rave Herrera
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah kamu, tanggal 21 Oktober diperingati sebagai Hari Reptil Internasional. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh ihwal konservasi hewan berdarah dingin ini.
ADVERTISEMENT
Reptil sendiri merupakan kelompok hewan vertebrata dengan kulit bersisik, yang sebagian dari mereka mampu melepaskan lempengan tubuhnya. Reptil dikenal sebagai hewan berdarah dingin, yang berarti suhu tubuh internal dan metabolisme bergantung sepenuhnya pada suhu di sekitar mereka. Adapun fosil reptil paling awal yang pernah ditemukan berusia lebih dari 300 juta tahun.
Saat ini, ada lebih dari 10.000 spesies reptil yang telah ditambahkan ke dalam Database Reptil, termasuk buaya, aligator, ular, kadal, kura-kura, dan penyu.
Dalam rangka memperingati Hari Reptil Internasional kali ini, kumparan mengajak kamu untuk melihat beberapa reptil paling aneh di dunia yang mungkin belum kamu ketahui. Apa saja hewan tersebut? Berikut 6 reptil teraneh di dunia, seperti dilansir dari Newsweek.
ADVERTISEMENT
Kura-kura Sungai Mary (Elusor macrurus)
Kura-kura Sungai Mary (Elusor macrurus). Foto: edgeofexistence.org
Kura-kura sungai Mary dikenal juga sebagai kura-kura punk rock berambut mohawk. Ia disebut begitu karena rambut di kepalanya yang menyerupai gaya rambut mohawk. Rambut mohawk tersebut sebenarnya terbuat dari ganggang, dan ini bukan hal aneh di dunia binatang.
Kura-kura sungai Mary sendiri dapat bernapas di bawah air dengan menggunakan kelenjar khusus di alat kelaminnya. Menurut para ahli di Edge of Existence, sebuah program yang dipimpin oleh Zoological Society of London, kura-kura sungai Mary ini dapat ditemukan di Queensland, Australia. Hewan ini terdaftar sebagai terancam punah.
Gharial (Gavialis gangeticus)
Gharial (Gavialis gangeticus). Foto: wikipedia.org
Buaya yang sangat terancam punah ini memiliki nama yang diambil dari kata ‘ghara’, yakni sejenis pot tembikar yang bentuknya mirip bohlam yang terdapat di ujung moncong buaya jantan. Buaya gharial dapat ditemukan di sungai-sungai besar di India dan Nepal.
ADVERTISEMENT
Menurut World Wildlife Fund (WWF), mereka akan meninggalkan air ketika akan berkembang biak dan berjemur.
Kadal Berdarah Hijau (Prasinohaema virens)
Kadal Berdarah Hijau (Prasinohaema virens). Foto: nationalgeographic.org
Seperti namanya, kadal ini memiliki darah berwarna hijau yang aneh. Warna cerah pada tubuhnya adalah produk dari pigmen empedu hijau beracun yang disebut biliverdin, racun mematikan yang bisa membunuh manusia 40 kali lipat.
Dilaporkan Newsweek, sebuah penelitian menemukan kemungkinan mekanisme pertahanan canggih ini berkembang tidak hanya sekali atau dua kali, namun bisa mencapai empat kali.
Kura-kura mata-mata (Chelus fimbriata)
Kura-kura mata-mata (Chelus fimbriata). Foto: flickr/Steff
Kura-kura mata-mata dapat ditemukan di perairan dangkal dan rawa-rawa di Amerika Selatan. Hewan ini memiliki cangkang kaku, kerutan, dan benjolan yang menutupi kulitnya.
Kerutan dan benjolan itu bertindak sebagai kamuflase, yang memungkinkan mereka menyamar sebagai sepotong kulit kayu atau genangan air. Sedangkan hidungnya yang berbentuk aneh bekerja seperti snorkel. Ini berarti mereka tetap bisa bernafas meski tenggelam di bawah air.
ADVERTISEMENT
Madagascar blindsnake (Xenotyphlops grandidieri)
Madagascar blindsnake (Xenotyphlops grandidieri). Foto: edgeofexistence.org
Hewan asal Madagaskar ini lebih mirip cacing tanah ketimbang ular. Bahkan, perilakunya juga hampir mirip dengan cacing karena mereka bisa memasukkan kepalanya ke dalam pasir untuk mencari makan.
Menurut Edge Existence, ular buta Madagaskar (Madagascar blindsnake) adalah spesies primitif dan satu-satunya yang tersisa dalam genusnya, yakni garis keturunan ular buta yang dapat ditelusuri lebih dari 60 juta tahun.
Mereka terdaftar sebagai hewan terancam punah. Ini karena ular buta Madagaskar sangat jarang ditemukan. Bahkan mereka terakhir terlihat sekitar 100 tahun lalu, setelah pertama kali ditemukan pada tahun 1905.
Kura-kura hidung babi (Carettochelys insculpta)
Kura-kura hidung babi (Carettochelys insculpta). Foto: flickr/Gary Stephenson
Hewan ini juga dikenal sebagai kura-kura sungai lalat. Adapun disebut kura-kura hidung babi karena terlihat dari moncongnya, yang tampak seperti babi. Ia juga memiliki cangkang yang lembut seperti kulit dan sirip.
ADVERTISEMENT
Kura-kura ini dapat ditemukan di bagian Papua dan Teritorial Utara Australia. Namun, seperti hewan lainnya, kura-kura ini sering menjadi korban perdagangan, karena dianggap sebagai hewan peliharaan yang eksotis.