Hasil USG Ungkap Keberadaan Cacing yang Hidup di Perut Pria Ini

24 November 2020 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sakit Perut. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sakit Perut. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Hasil ultrasonografi atau USG perut seorang pria mengungkap keberadaan cacing parasit yang tidak seharusnya hidup di sana. Kasus mengerikan ini telah diterbitkan dalam jurnal The New England Journal of Medicine pada 21 November 2020.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap ketika pria berusia 20 tahun asal New Delhi, India, pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) setelah mengalami sakit perut, diare, dan muntah selama satu hari. Padahal, pria yang tidak disebutkan namanya ini sehari sebelumnya ada dalam keadaan sehat, tak punya riwayat sakit apa pun.
Di IGD, dokter melakukan serangkaian pemeriksaan. Hasilnya, si pria memiliki tingkat sel darah putih yang cukup tinggi, ini menandakan adanya infeksi dalam tubuh. Dia juga mengalami peningkatan kadar hemoglobin, protein dalam darah yang membawa oksigen yang mengindikasikan sejumlah kondisi dari dehidrasi hingga kanker darah.
Dokter lantas melakukan ultrasound pada vena cava inferior, vena besar di dekat perut untuk memeriksa kadar cairan di pembuluh darah. Namun, selama proses ini berlangsung mereka menemukan struktur tubular yang bergerak melengkung di dalam perut si pria.
ADVERTISEMENT
Dokter kemudian meminta sampel tinja, untuk memeriksa parasit yang bersemayam dalam tubuh. Mereka menemukan kotoran si pria berisi telur dari cacing gelang Ascaris lumbricoides, sejenis parasit usus.
Cacing di dalam perut (foto kiri) seorang pria asal New Delhi dan telur cacing (kanan). Foto: The New England Journal of Medicine
A. lumbricoides adalah salah satu cacing parasit yang paling umum ditemukan dalam perut manusia. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centres for Disease Control and Prevention/CDC) diperkirakan 800 juta hingga 1,2 miliar orang di dunia memiliki A. lumbricoides di saluran ususnya.
Cacing ini bisa tumbuh dengan ukuran panjang 35 centimeter. Meski di AS kasus seperti ini jarang terjadi, namun di daerah tropis dan subtropis dengan sistem sanitasi buruk, cacing A. lumbricoides sering ditemukan di dalam perut manusia, termasuk pada orang-orang India.
ADVERTISEMENT
Orang bisa terinfeksi cacing A. lumbricoides saat mereka mengkonsumsi buah atau sayuran yang terkontaminasi atau mengandung telur cacing. Ini terjadi ketika kotoran manusia yang terinfeksi cacing digunakan sebagai pupuk tanaman. Orang juga bisa terkontaminasi ketika mereka menyentuh tanah yang terkontaminasi dan tidak mencuci tangan.
Penyakit infeksi A. lumbricoides bisa diobati menggunakan obat antiparasit. Sementara dalam kasus ini, si pria dirawat menggunakan obat albendazole. Dia keluar dari rumah sakit setelah melakukan perawatan intensif selama satu hari. Dua minggu kemudian, pria itu mengaku sudah sehat sepenuhnya dan mengeluarkan cacing dari tinja.
Agar tidak terkontaminasi cacing A. lumbricoides, kamu harus selalu mencuci tangan sebelum memegang makanan, memasak, dan menghindari kontak dengan tanah yang kemungkinan terkontaminasi kotoran.
ADVERTISEMENT