Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Warga melaporkan suara dentuman ini lewat media sosial Twitter. Kata kunci "Dentuman" sudah masuk dalam jajaran trending topic Twitter. Warga bernama Hendi Muktiono asal Pasirkoja, Kota Bandung, mengaku mendengar "lima kali suara dentuman" pada pagi ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya, berkata kondisi cuaca Bandung sejak pagi hingga pukul 10.00 WIB cerah dan berawan tidak terjadi hujan. Begitupula, tidak ada kejadian petir dalam rentang waktu pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
Kejadian gempa bumi di Bandung pun tak ada dalam rentang waktu pukul 00.00 hingga 10.00 WIB.
Maka dari itu, BMKG akan melakukan analisis selain dari faktor gempa, cuaca, dan petir, untuk mengungkap sumber suara dentuman tersebut.
ADVERTISEMENT
Dentuman di Jabodetabek, 11 April 2020
Beberapa waktu lalu, tepatnya 11 April 2020, suara dentuman misterius juga terdengar di kawasan Jabodetabek. Suara itu terdengar pada dini hari hingga pagi.
BMKG dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan bahwa dentuman yang terjadi di Jabodetabek bukan berasal dari aktivitas Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi pada 10 April.
Ahli gempa dari BMKG, Dr Daryono, melakukan analisis soal dugaan asal-muasal dentuman Jabodetabek itu. Ada empat kemungkinan sumber suara dentuman tersebut yang bisa dibaca pada tautan berita di bawah ini.
Dentuman di Jateng, 11 Mei 2020
Pada 11 Mei 2020 dini hari, warga Jawa Tengah juga dihebohkan dengan fenomena bunyi suara dentuman keras. Suara dentuman dilaporkan terdengar di beberapa wilayah terutama Kota Surakarta, Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
"Lagi sahur, terus denger suara dung," kata seorang warga Solo, Tatyana, kepada kumparan, Senin (11/5).
Kasi Data dan Observasi Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan bahwa BMKG belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait fenomena suara dentuman tersebut.
"Kalau dari meteorologi, kumpulan awan dari tengah malam sampai sahur cuma di sekitaran pesisir selatan awan-awan petirnya. Sementara dari geofisika tidak terpantau adanya aktivitas seismik. Jadi, jawaban sementara belum bisa mengkonfirmasi suara dentuman yang sebenarnya," ujarnya.