Helikopter Luar Angkasa NASA Berhasil Mendarat di Mars, Begini Penampakannya

7 April 2021 12:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helikopter luar angkasa NASA berhasil mendarat di Mars.  Foto: NASA/JPL-Caltech
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter luar angkasa NASA berhasil mendarat di Mars. Foto: NASA/JPL-Caltech
ADVERTISEMENT
Helikopter luar angkasa NASA akhirnya berhasil mendarat di Mars, setelah lama bersemayam di perut robot penjelajah Perseverance. Helikopter mini dengan berat 1,8 kilogram bernama Ingenuity itu mendarat di atas tanah Planet Merah pada Sabtu (3/4).
ADVERTISEMENT
Ingenuity berhasil mengatasi suhu beku yang merupakan salah satu tantangan terberat NASA dalam upaya menerbangkan drone pertama di Mars. Ingenuity memiliki waktu sekitar 30 hari untuk melakukan penjelajahan.
Robot Perseverance NASA yang membawa Ingenuity ke Mars akan terbang di dekatnya dan merekam video. Rekaman itu dapat membantu NASA mengumpulkan data penting tentang teknologi dari Ingenuity dan digunakan sebagai gambaran untuk membuat drone yang lebih canggih.
Ingenuity akan mengandalkan baterainya, menjalankan pemanasan untuk mengatasi suhu dingin di Mars. Di Kawah Jezero, salah satu danau kuno Mars, suhu malam harinya diketahui bisa mencapai -54 derajat Celsius.
“Ini pertama kalinya Ingenuity berada di permukaan Mars sendirian,” kata MiMi Aung, manajer proyek helikopter NASA, dalam siaran pers. “Sekarang kami memiliki insulasi, pemanas, dan energi yang cukup di baterainya untuk bertahan di malam yang dingin. Ini merupakan pencapaian besar bagi tim. Kami sangat antusias mempersiapkan Ingenuity dalam penerbangan perdananya.”
ADVERTISEMENT
Pembuatan helikopter Ingenuity sendiri menghabiskan dana yang cukup besar sekitar 85 juta dolar AS atau setara Rp 1,2 triliun. Helikopter terbukti cukup tangguh, mampu bertahan dalam perjalanan hampir 482 juta kilometer ke Mars dan mengatasi suhu ekstrem planet tersebut.
Helikopter Ingenuity, berhasil mendarat di Mars. Foto: NASA/JPL-Caltech
Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, hanya 1 persen dari atmosfer Bumi. Untuk mendapatkan udara yang cukup, empat baling-baling helikopter harus berputar berlawanan arah dengan kecepatan 2.400 putaran per menit, sekitar delapan kali lebih cepat dari helikopter Bumi.
Penerbangan perdana Ingenuity dilakukan hanya untuk menguji apakah helikopter dapat terbang dan mendarat dengan sempurna atau tidak. Setiap harinya, uji coba akan dilakukan dalam level yang lebih sulit, di mana tahap terakhir helikopter akan terbang di atas ketinggian 300 meter di atas tanah Mars.
ADVERTISEMENT
Di masa depan, helikopter ini diharapkan bisa digunakan untuk menjelajahi dan meneliti planet luar angkasa. “Itu bisa untuk tujuan pengintaian, termasuk mengambil gambar untuk mengamati area, penjelajahan di masa depan guna penelitian, atau bahkan astronaut masa depan di Mars,” kata Havard Grip, kepala pilot NASA untuk Ingenuity, sebagaimana dikutip Business Insider.
“Atau bisa juga membawa instrumen sains ke area di mana tidak bisa diakses oleh kendaraan darat.”