Hewan dengan Gigi Terbanyak di Dunia, Ternyata Hidup di Sekitar Kita

Dokter hewan melakukan pembersihan gigi pada singa Afrika jantan yang telah dibius selama pemeriksaan kesehatan tahunannya di Kebun Binatang Guadalajara, Meksiko, Selasa (15/7/2024). Foto: Ulises RUIZ/AFP

Orang dewasa umumnya memiliki 32 gigi, delapan di antaranya terdiri dari susunan gigi seri. Namun, jika dibandingkan dengan hewan, jumlah gigi manusia tidak ada apa-apanya.

Sejumlah hewan memiliki gigi sangat banyak. Jumlahnya bahkan mencapai ratusan kali lipat dari gigi manusia.

Salah satunya adalah armadilo raksasa (Priodontes maximus). Mereka merupakan mamalia dengan gigi terbanyak di Bumi, jumlahnya bahkan mencapai 100 buah.

Gigi ini berfungsi untuk menghancurkan makanan seperti serangga lunak, terutama semut dan rayap. Jumlah gigi armadilo sangat bervariasi antara individu.

Meski begitu, P. maximus bukanlah hewan dengan gigi terbanyak di dunia. Lalu, siapa pemenangnya? Jika kamu menjawab burung, tentu saja bukan.

Burung telah kehilangan giginya sekitar 100 juta tahun lalu, sehingga mereka tidak mampu bersaing dengan kita. Angsa memiliki bagian beralur pada paruhnya untuk membantu mencengkram dan menelan mangsa, tapi itu bukanlah gigi.

Ilustrasi gecko atau tokek. Foto: Jojon/Antara Foto

Pemenang gigi terbanyak dalam hewan vertebrata dipegang oleh tokek ekor daun yang bisa ditemukan di Madagaskar (Uroplatus fimbriatus). Menurut Guinnes World Records, tokek ini memiliki 169 gigi di rahang atas dan 148 di rahang bawah, sehingga totalnya mencapai 317 gigi.

Untuk hewan laut, hiu terkenal memiliki banyak gigi sepanjang hidupnya. Gigi barunya terus tumbuh setajam silet, jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu selama masa hidupnya. Pada satu waktu, hiu putih besar (Carcharodon carcharias) bisa memiliki sekitar 300 gigi.

Ikan lingcod Pasifik (Ophiodon elongatus) punya salah satu set gigi terbanyak di laut, dengan sekitar 555 gigi melapisi rahangnya yang lebar. Penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat kehilangan hingga 20 gigi dalam sehari, dan menumbuhkannya kembali setelah gigi-gigi itu copot.

Siput pengibas ekor. Foto: inaturalist.org

Namun, jumlah 555 gigi yang dimiliki ikan lingcod Pasifik masih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan siput yang banyak ditemukan di sekitar kita. Menurut Glasgow Science Centre, siput memiliki sekitar 14.000 dentikel (struktur seperti gigi yang terbuat dari kitin, bukan senyawa kalsium yang menyusun gigi mamalia) yang melapisi radula dan organ seperti lidah.

“Radula digunakan moluska karnivora dan herbivora untuk mengikis serpihan makanan ke dalam mulut mereka,” kata Tom White, kurator senior invertebrata non-serangga dari Natural History Museum di London, Inggris. “Pada dasarnya, hewan dengan radula memanjangkannya seperti menjulurkan lidah dan mengikis apa pun yang menjadi makanannya.”

Penghargaan yang pantas juga diberikan kepada siput payung (Umbraculum umbraculum). Gastropoda laut ini memiliki susunan mulut yang cukup unik. Seperti siput darat, mereka memiliki radula bergigi dengan hampir 1.500 dentikel di mulutnya pada satu waktu, dan menghabiskan sekitar tiga perempat juta dentikel sepanjang hidupnya.