Hewan Ini Tidur Lebih dari 10.000 Kali Setiap Hari, Kok Bisa?

5 Desember 2023 13:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengiun chinstrap (Pygoscelis antarcticus). Foto: SZakharov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pengiun chinstrap (Pygoscelis antarcticus). Foto: SZakharov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu tidur setiap hari berapa kali? Paling juga sekali selama 8 jam atau dua kali sama tidur siang. Ternyata ada hewan yang tidurnya lebih dari 10.000 kali dalam sehari, lho. Kebayang gak betapa magernya hewan itu.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Science menemukan bahwa penguin chinstrap tidur ribuan kali sehari, mengumpulkan kebutuhan tidur harian mereka dari total 11 jam. Mereka tidur dalam waktu singkat yang rata-rata hanya empat detik sekali.
Menurut para peneliti, burung yang tak bisa terbang ini kemungkinan telah mengembangkan kemampuan dalam urusan tidur karena ancaman predator yang membuat mereka harus tetap waspada. Temuan ini menunjukkan manfaat tidur dapat bertambah secara bertahap, setidaknya bagi beberapa spesies.
Penguin chinstrap (Pygoscelis antarcticus), dinamai berdasarkan pita hitam tipis pada bulu yang memanjang dari telinga ke telinga, merupakan spesies melimpah di Antartika. Populasi mereka saat ini diperkirakan hampir delapan juta pasang, tersebar di Semananjung Antartika dan pulau-pulau di Samudra Atlantik Selatan.
Penguin dengan pemindai tidur dan GPS dipasang di punggungnya. Foto: Jurnal Science
Saat bersarang, penguin dengan induk tunggal harus menjaga telurnya dari burung pemangsa yang disebut skuas, terutama saat pasangannya pergi mencari makan selama beberapa hari. Mereka juga akan menjaga sarangnya dari penguin lain yang mungkin mencoba mencuri sarang. Setelah pasangan penguin kembali, dia akan berganti peran.
ADVERTISEMENT
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Paul-Antoine Libourel dari Lyon Neuroscience Research Center, mencoba menanamkan elektroda pada 14 burung di sebuah koloni di Pulau King George pada Desember 2019. Elektroda berguna untuk mencatat aktivitas listrik di otak dan otot leher penguin.
Tim juga menggunakan ekselerometer dan GPS untuk mempelajari pergerakan tubuh dan lokasi penguin berada. Alat ini dikombinasikan dengan rekaman video dan observasi langsung selama beberapa hari.
Hasilnya, tim mencatat banyak keanehan. Salah satunya, saat mengerami telur penguin bisa tidur sambil berdiri atau berbaring dengan rata-rata waktu tidur berlangsung selama 3,91 detik. Total, penguin chinstrap tidur lebih dari 10.000 kali sehari.
Pengiun chinstrap (Pygoscelis antarcticus). Foto: Tetris Awakening/Shutterstock
Penguin yang berada di pinggir koloni mendapatkan waktu tidur lebih lama dan nyenyak ketimbang penguin yang ada di tengah koloni. Ini karena penguin yang ada di tengah koloni mendapatkan suara bising dan kontak fisik lebih banyak, serta risiko sarangnya dicuri oleh anggota penguin lain juga lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Meski para ilmuwan tidak secara langsung mengukur apakah burung-burung tersebut mendapat manfaat tidur yang baik, fakta bahwa penguin berhasil berkembang biak membuat peneliti yakin mereka memang mendapat kualitas tidur yang diinginkan.
Namun pada manusia, kondisi tidur sebentar ini bisa jadi tanda dari gangguan tidur seperti sleep apnea yang berdampak pada fungsi kognitif, bahkan dapat memicu penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
"Jadi apa yang tidak normal pada manusia bisa jadi normal pada burung atau hewan lain, setidaknya dalam kondisi tertentu," tulis Christian Harding dan Vladyslav Vyazovskiy, penulit studi penelitian sebagaimana dikutip Science Alert.