Hewan Langka Ditemukan di Perbatasan Korut - Korsel yang Tak Dihuni Manusia

2 Maret 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berang-berang yang hidup di DMZ.  Foto: National Institute Ecology/Google Arts & Culture
zoom-in-whitePerbesar
Berang-berang yang hidup di DMZ. Foto: National Institute Ecology/Google Arts & Culture
ADVERTISEMENT
Zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Selatan saat ini menjadi wilayah tak berpenghuni selama kurun 70 tahun terakhir setelah gencatan senjata Perang Korea. Tanpa adanya manusia di sana, flora dan fauna langka tumbuh subur di sebidang tanah yang tak tersentuh.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati 70 tahun gencatan senjata, baru-baru ini Google Arts & Culture dan beberapa lembaga di Korea Selatan merilis sejumlah gambar satwa liar yang hidup di zona perbatasan sepanjang 257 kilometer antara kedua negara. Zona penyangga itu dikelilingi oleh pagar dan ranjau darat.
Gambar-gambar yang dirilis menunjukkan keanekaragaman hayati di hamparan tanah seluas 900 km persegi yang jarang dijamah manusia selama beberapa dekade terakhir.
Penampakan hewan langka musang leher kuning. Foto: National Institute Ecology/Google Arts & Culture
“Setelah Perang Korea, DMZ memiliki sedikit campur tangan manusia selama lebih dari 70 tahun, dan alam yang rusak pulih dengan sendirinya,” kata Google Arts & Culture di situs resminya. “Wilayah itu telah membangun ekosistem baru yang tidak terlihat di sekitar kota dan telah menjadi suaka bagi satwa liar.”
ADVERTISEMENT
Saat ini DMZ telah menjadi cagar alam, rumah bagi tumbuhan dan hewan yang sangat unik dan langka, bahkan 38 persennya termasuk spesies terancam punah, kata Google Arts & Culture.
Adapun foto-foto hewan liar di DMZ berhasil diambil oleh kamera pengintai yang dipasang oleh National Institute of Ecology. Beberapa hewan yang berhasil tertangkap kamera di antaranya burung bangau terancam punah, rusa kesturi, beruang, musang leher kuning, kambing gunung, dan berang-berang yang hidup di sepanjang aliran sungai di antara kedua negara.
Kambing gunung ditemukan di zona DMZ perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Foto: National Institute Ecology/Google Arts & Culture
Selain itu, untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir, beruang hitam Asia juga berhasil tertangkap kamera pengintai di DMZ. Beruang hitam Asia adalah spesies yang populasinya menurun drastis akibat kerusakan habitat dan perburuan.
ADVERTISEMENT
Hewan-hewan itu berbagi habitat, ada yang menempati wilayah bersalju, lahan basah, pegunungan, dan hutan. Secara keseluruhan, ada 6.168 spesies satwa liar mulai dari tumbuhan, mamalia, burung, amfibi, reptil, ikan air tawar, makroinvertebrata bentik, dan laba-laba yang ditemukan di DMZ.
Organisasi dan peneliti lingkungan terus menyuarakan agar cagar alam di DMZ terus dilindungi. Namun tentu saja, karena ini daerah perbatasan, maka DMZ harus dijaga oleh kedua negara. Semoga saja Korsel dan Korut mau kerja sama buat jaga DMZ dan satwa liar yang hidup di sana gaes.