Hewan Misterius Aye-aye Ternyata Punya Jari Jempol Mini Tambahan

23 Oktober 2019 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aye-aye. Foto: The Natural History Museum, London
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aye-aye. Foto: The Natural History Museum, London
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, ilmuwan telah menemukan fakta baru terkait struktur lengan aye-aye, primata nokturnal berasal dari Madagaskar. Hewan misterius ini ternyata memiliki jari tambahan yang terselip di dekat pergelangan tangannya, berupa titik kecil tulang rawan yang tampak seperti miniatur jempol.
ADVERTISEMENT
Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) dianggap oleh banyak orang sebagai primata paling aneh di dunia. Hewan ini memiliki bulu kasar dan kusut, telinga besar, mata menonjol dan kurus, jari-jari lancip yang sangat panjang.
Penemuan jempol mini ini semakin mengukuhkan mereka sebagai primata paling aneh. Sebab, menurut peneliti, aye-aye adalah satu-satunya primata yang berevolusi dengan jari ekstra untuk membantu mereka dalam menggenggam. Menariknya, jari yang sebelumnya tidak diketahui itu bahkan memiliki sidik jari sendiri.
Menurut Duke Lemur Center di North Carolina, AS, aye-aye memiliki jari panjang dan fleksibel, yang digunakan untuk mengetuk cabang-cabang pohon guna menemukan daerah berongga di mana belatung bersembunyi, dan mereka akan mencungkilnya untuk mendapatkan belatung-belatung itu.
Gambar digital dari tangan dan ibu jari semu aye-aye (terlihat di sini sebagai struktur hijau di dekat pergelangan tangan). Foto: NC State University/Edwin Dickinson
Yayasan itu menambahkan, dalam cerita rakyat Malagasi, aye-aye dipandang sebagai simbol kematian dan kejahatan. Mereka dianggap mampu memberikan kutukan dan membawa nasib buruk.
ADVERTISEMENT
"Jari-jari mereka telah berevolusi menjadi sangat terspesialisasi. Tangan Aye-aye sangat aneh sehingga ketika hewan ini bergerak, mereka tampak seperti ‘berjalan di atas jaring laba-laba’," kata Adam Hartstone-Rose, rekan penulis studi yang juga seorang associate professor ilmu biologi di North Carolina State University (NCSU).
Menurut para peneliti, ditemukannya jari ekstra bisa jadi bagian adaptasi ekstrem yang dialami aye-aye, sehingga mendorong mereka berevolusi untuk menumbuhkan jari ekstra guna membantu menggengg. Ini karena jari-jari panjang dan kurus yang dimiliki aye-aye tidak bisa mengatur dengan baik.
Penemuan Jari Aneh
Menurut Edwin Dickinson, rekan penulis yang juga seorang peneliti post-doctoral dengan NCSU Department of Biological Sciences, jari jempol itu ditemukan selama proses pembedahan rutin pada lengan aye-aye oleh para ilmuwan. Selama proses pembedahan itu, mereka menelusuri tendon yang secara tak terduga terbagi menjadi dua.
Ilustrasi aye-aye. Foto: wikimedia.commons.org
“Daripada menempel pada ‘ibu jari asli’, seperti yang dilakukan otot pada primata lain, tendon itu justru terbelah, mengirim setengah tendon ke ibu jari asli, dan setengah lagi ke tulang yang diperluas di pergelangan tangan, yakni tangan yang sekarang kita kenal merupakan bagian dari jari keenam, pseudothumb (jempol semu),” ujar Dickinson kepada Live Science.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan hal itu, para ilmuwan kemudian mencari jari baru ini pada aye-aye lainnya, terdiri dari enam aye-aye dewasa dan satu remaja. Benar saja, mereka menemukan ibu jari mini pada semua individu, memanjang dari kedua pergelangan tangannya.
Menurut Dickinson, tidak mengherankan kiranya jempol miniatur ini tidak terlihat oleh para ilmuwan, sebab aye-aye tak bisa ditemukan di sembarang tempat. Mereka hanya hidup di Madagaskar, dan sangat sedikit di penangkaran.
Selain itu, hewan ini juga aktif di malam hari yang membuatnya sulit diamati. Karena tangan mereka sangat tidak biasa, sebagian besar perhatian para peneliti menjadi lebih terfokus pada jari yang terlihat saja. Pseudothumb mungkin telah membantu pemahaman lain tentang aye-aye.
“Spesies ini memiliki banyak fitur unik di antara primata lain, seperti gigi seri yang terus tumbuh, jari-jari khusus mereka, dan telinga yang besar. Serta penemuan pseudothumb mereka adalah bukti lebih dari fitur unik ini,” ujar Dickinson.
ADVERTISEMENT
Penemuan jempol mini pada aye-aye ini sudah ditulis oleh para peneliti di American Journal of Physical Anthropology, yang tayang pada Senin (21/10).