Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Reptil dengan nama ilmiah Raclitia indica itu terakhir ditemukan di perkebunan karet di Bukit Sembawang pada 1914. Menurut laporan ilmiah Singapore Biodiversity Records, spesimen ular tersebut kemudian disimpan di sebuah museum di Dublin.
Dengan pengalaman menjelajahi alam selama sembilan tahun, Chan yang juga pendiri organisasi naturalis The Untamed Paths mengetahui bahwa ada yang spesial dari ular yang ditemukannya. Dia kemudian memotret ular lumpur Selangor itu dan membiarkannya pergi.
Penemuan ini turut mengubah status ular emas langka di Singapura dari "tak tentu" menjadi "masih ada". Sebelum penampakannya, status Raclitia indica belum jelas apakah masih ada atau sudah punah.
ADVERTISEMENT
"Secara regional, spesies ini juga cukup langka, dengan foto berwarna yang baru diterbitkan dalam makalah penelitian pada tahun 2018," kata Law Ing Sind, seperti dikutip The Strait Times.
Salah satu pendiri organisasi studi dan konservasi reptil dan amfibi, Herpetological Society of Singapore itu menambahkan, penemuan hewan langka ini signifikan secara ilmiah. Sebab, penemuan ular emas langka Selangor menegaskan kembali keberadaan spesies tersebut di Singapura, dan meningkatkan kemungkinan mereka juga ada di selatan Semenanjung Malaysia.
"Saya pribadi berpikir bahwa orang Singapura harus gembira karena negara kecil kami masih memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang masih ada, dan bahwa kami terus menjadi pengelola yang lebih baik atas harta karun tersebut," tambah Law.
Sedikit yang diketahui tentang perilaku dan habitat ular emas langka Raclitia indica, yang juga punya nama lain ular lumpur Selangor atau ular air India. Ia diasumsikan sebagai spesies ular air dan dapat ditemukan di sungai kecil di hutan pada malam hari.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: