Hilang 170 Tahun, Burung Pelanduk Kalimantan Super Langka Muncul Lagi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penemuan ini merupakan salah satu penemuan hewan langka paling mengejutkan di Asia. Menurut catatan Birding Asia, tak ada satupun hewan di Asia yang menghilang selama ini dan berhasil ditemukan lagi oleh manusia.
Burung pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata) sendiri punya ciri khas dengan paruh yang kuat, pewarnaan cokelat, dan garis mata hitam yang khas. Hewan ini terakhir kali ditemukan pada 1840-an, ketika para pelaku ekspedisi berhasil menemukan satu spesimen burung tersebut.
Meski demikian, penampilan spesimen mati burung itu ternyata berbeda dengan yang hidup. Iris mata burung pelanduk Kalimantan yang hidup berwarna merah marun. Selama ini, mata spesimen burung yang diawetkan artifisial dan berwarna kekuningan.
Burung super langka ini berhasil ditemukan berkat dua warga lokal yang secara kebetulan menemukan seekor burung yang tidak mereka kenali di provinsi Kalimantan Selatan pada 5 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Kedua warga tersebut, yang bernama Muhammad Suranto and Muhammad Rizky Fauzan, berhasil menangkapnya dan memotret burung itu. Setelah melepaskan kembali sang burung, mereka melaporkan penemuan itu ke kelompok pengamat burung.
“Individu yang kami amati sangat berbeda, dan tidak seperti spesies Malacopteron atau Malacocincla lainnya di Kalimantan yang kami kenal melalui kerja lapangan kami di Sunda Besar,” kata para penulis dalam jurnalnya.
“Kami menyimpulkan bahwa penemuan kami merupakan dokumentasi pertama dari pelanduk Kalimantan yang 'hilang' dalam lebih dari 170 tahun, 'periode hilang' terlama yang diketahui untuk spesies Asia mana pun. Kami sekarang sedang dalam proses mempersiapkan manuskrip yang lebih detail yang mendokumentasikan penemuan kami, dan berharap ini akan diterbitkan dalam beberapa bulan mendatang.”
ADVERTISEMENT
“Sungguh dalam untuk berpikir bahwa ketika burung pelanduk Kalimantan terakhir kali terlihat, (buku) Origin of Species (dari) Charles Darwin bahkan belum dipublikasikan dan merpati penumpang yang sekarang sudah punah masih menjadi salah satu burung yang paling umum di dunia,” kata dia dalam pernyataan resminya.
“Siapa yang tahu kekayaan apa lagi yang ada jauh di dalam hutan hujan Kalimantan , terutama di bagian pulau Indonesia?”