Hotman Paris Hirup Uap Minyak Kayu Putih untuk Cegah Corona, Bagaimana Faktanya?

21 Desember 2020 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotman Paris Hutapea  Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
Hotman Paris Hutapea Foto: Munady
ADVERTISEMENT
Pengacara kondang, Hotman Paris, membuat geger media sosial saat ia mengunggah video menghirup uap minyak kayu putih dari teko di atas kompor untuk cegah infeksi virus corona. Posting video di Instagram ini pun langsung viral dan menjadi perbincangan netizen.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan itu, Hotman terlihat meneteskan minyak kayu putih ke dalam air yang dimasak di dalam teko. Lalu, ia menghirup uap dari air rebusan tersebut.
"Ini katanya di China begini (meneteskan minyak kayu putih di rebusan air sambil menghirup uap dari teko)," kata Hotman.
Sebelumnya, Hotman juga mengunggah video seorang pria yang mengaku bernama Nilesh Jogal yang merupakan seorang pendiri Jogi Ayurved Hospital India. Jogal mengklaim uap air panas dapat mencegar tertular virus corona. Pernyataannya didasari pengalaman selama 6-7 bulan melakukan terapi hirup uap air panas di India.
Berdasarkan klaim yang disebutkan dari dua publikasi video tersebut, kumparan mencoba melakukan penelusuran untuk memverifikasi kebenarannya. Hasilnya, apa yang dilakukan oleh Hotman Paris dan Nilesh Jogal belum terbukti secara ilmiah, sejauh ini masih berupa klaim belaka.
ADVERTISEMENT
Apa yang dikatakan Nilesh Jogal dalam video singkat, sejauh ini masih berupa klaim belaka, dan tidak ada riset ilmiahnya yang mendukung klaim itu.
Sosok Nilesh Jogal tidak bisa disebut peneliti. Di akun LinkedIn yang dimilikinya, ia tidak memiliki latar belakang pendidikan bidang kesehatan dan belum pernah melakukan penelitian kesehatan. Jogal adalah seorang pengusaha yang punya pengalaman di bidang industrial, minyak dan gas, juga mendirikan Jogi Ayurved Hospital India, yang menyediakan layanan pengobatan tradisional ayuverda di Surat, Gujarat.
Di situs LinkedIn yang dimilikinya, ia tidak memiliki latar belakang pendidik di bidang kesehatan dan pernah melakukan penelitian.
Jogal hanya memiliki pengalaman di bidang industrial dan minyak. Saat ini, selain pendiri Jogi Ayurved Hospital India, ia juga tercatat menjabat JOGI SAFETECH PVT. LTD.
ADVERTISEMENT

Terapi uap tidak membunuh virus corona

Cek fakta Reuters menyatakan terapi uap dengan bahan apapun tidak akan membunuh virus corona. Hingga saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan terapi uap dengan bahan apa pun sebagai obat untuk virus corona.
Seorang perwakilan dari CDC mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak mengetahui adanya studi ilmiah yang menunjukkan terapi uap membantu mencegah tertular virus corona. Baik itu menggunakan bahan minyak kayu putih, bawang putih, jahe, cabai rawit, teh, dan lainnya.
Terapi uap memang sering dilakukan untuk membantu mengencerkan lendir dan meredakan pilek atau flu. Tetapi secara keseluruhan, belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan bukti kegunaannya.
Pohon kayu putih di Pulau Buru. Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan
Selain itu, praktik tersebut membawa risiko. Meskipun dapat membantu meringankan gejala seperti hidung tersumbat, menghirup uap juga membawa risiko luka bakar.
ADVERTISEMENT
Efektivitas minyak kayu putih dalam menangani COVID-19 masih perlu diteliti lebih lanjut. Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Rini Pujiarti, mengungkapkan, belum ada bukti klinis untuk validasi eucalyptus, tanaman yang menjadi bahan baku minyak kayu putih sebagai obat COVID-19.
“Eucalyptus memang berpotensi sebagai antivirus karena kandungan aktif dalam minyak atsiri kayu putih. Namun, jika kita mengklaim bahwa eucalyptus bisa membunuh virus corona penyebab COVID-19, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” ujar Rini dikutip dari situs resmi UGM.
Eucalyptus, tumbuhan yang dipercaya bisa mengatasi corona. Foto: Shutterstock
Peneliti yang juga dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM ini menjelaskan riset eucalyptus sebagai antivirus COVID-19, jelasnya, masih sebatas riset in vitro dan riset molecular docking atau simulasi komputer yang dilakukan dengan menyamakan molekul zat aktif di Eucalyptus dengan molekul protein virus SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menilai ini terobosan yang sangat baik untuk menggunakan bahan alami sebagai anti COVID-19 seperti dari tanaman kayu putih. Eucalyptus sendiri memiliki potensi yang cukup baik di Indonesia karena perkembangannya yang sesuai di daerah tropis.
Dalam pengobatan tradisional, masyarakat biasanya menggunakan tanaman kayu putih dan minyak atsiri kayu putih. Ekstrak daun kayu putih bisa diaplikasikan langsung untuk meredakan masuk angin, asma, dan gangguan pernapasan lainnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.