Ibu dan Anak Orangutan Kalimantan Akhirnya Dilepasliarkan

31 Juli 2018 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelepasan Orangutan Maili dan Osin. (Foto: International Animal Rescue)
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan Orangutan Maili dan Osin. (Foto: International Animal Rescue)
ADVERTISEMENT
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih tiga tahun di tempat rehabilitasi, dua ekor orangutan Kalimantan akhirnya dilepasliarkan. Mereka dilepas tak jauh dari kawasan hutan lindung Gunung Tarak di Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Newsweek, Maili dan Osin telah dilepas pada Selasa, (10/7). Usaha pelepasliaran dua orangutan, ibu dan anak, ini dilakukan oleh International Animal Rescue (IAR) yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat.
Dijelaskan bahwa Maili telah hidup di pusat rehabilitasi di Ketapang, Kalimantan Barat, sejak 2015. Sementara anaknya, Osin, lahir di pusat rehabilitasi Ketapang 14 bulan lalu.
Awalnya Maili diselamatkan dari penangkaran di Batu Ampar, Kalimantan Barat, dan kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi IAR. Maili bersama orangutan lainnya diletakkan di sebuah pulau buatan yang mirip dengan habitat aslinya. Harapannya agar para orangutan tersebut bisa mengasah kemampuan serta inting alaminya sebelum kembali ke habitat aslinya.
Pelepasan Orangutan Maili dan Osin. (Foto: International Animal Rescue)
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan Orangutan Maili dan Osin. (Foto: International Animal Rescue)
Para orangutan tersebut dibagi dalam beberapa kelompok berbeda dan diawasi untuk ditentukan kapan mereka siap dilepaskan. Ketika ada satu orangutan yang dipilih, tim IAR akan memindahkannya ke area terpisah untuk dipelajari dan dikonfirmasi kemampuannya untuk hidup di alam liar.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Maili telah mulai dipisahkan ke area terpisah pada awal 2017. Namun hasil analisis menemukan bahwa saat itu ia sedang hamil. IAR pun menunda pelepasannya hingga Osin kemudian lahir pada pertengahan 2017.
Setelah memperhatikan pertumbuhan Osin dan juga sikap Maili, para pengamat memutuskan untuk melepas dua orangutan itu tak jauh dari kawasan hutan lindung Gunung Tarak di Kalimantan. Pelepasan dibantu oleh 12 warga lokal. Perjalanan menuju tempat pelepasan mencapai delapan setengah jam, empat jam di atas aspal dan empat setengah jam ke dalam hutan.
IAR akan memonitor Maili selama satu hingga dua tahun untuk memastikan ia dan anaknya bisa hidup dengan baik di habitat aslinya.
Pelepasan Orangutan Maili dan Osin. (Foto: International Animal Rescue)
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan Orangutan Maili dan Osin. (Foto: International Animal Rescue)