Ikan Purba Berumur 420 Juta Tahun Ditemukan di Madagaskar Terjaring Nelayan

19 Mei 2021 9:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan coelacanth, spesies ikan yang berumur 420 juta tahun, baru-baru ini ditemukan kembali di lepas pantai Afrika Selatan. Foto: Christophe Archambault/AFP/GETTY IMAGES
zoom-in-whitePerbesar
Ikan coelacanth, spesies ikan yang berumur 420 juta tahun, baru-baru ini ditemukan kembali di lepas pantai Afrika Selatan. Foto: Christophe Archambault/AFP/GETTY IMAGES
ADVERTISEMENT
Sekelompok nelayan pemburu hiu di Madagaskar, Afrika Selatan tanpa sadar telah menemukan kembali populasi ikan purba yang diyakini hidup mendahului dinosaurus dan dianggap telah punah oleh komunitas ilmiah.
ADVERTISEMENT
Penemuan ikan yang dikenal sebagai coelacanth telah mematahkan anggapan kepunahan ikan purba tersebut dan membuktikan mereka masih dalam keadaan hidup dan sehat di Samudera Hindia Barat di lepas pantai Madagaskar.
Dikutip Mongabay News, kemunculan coelacanth di Madagaskar telah diteliti oleh sekelompok ilmuwan untuk mengetahui tingkat populasi dan ancaman bahaya dari hewan langka tersebut. Seperti diketahui, kemunculan kembali ikan coelacanth sebagian berkat nelayan yang menggunakan jaring khusus dalam ekspedisi berburu hiu.
Para nelayan menggunakan jaring laut berteknologi tinggi yang dapat mencapai tempat berkumpulnya ikan coelacanth, sekitar kedalaman 100 hingga 150 meter di bawah permukaan air.
Ikan raksasa Coelacanth. Foto: Zoo Firma Via Wikimedia Commons
Sementara, coelacanth bisa hidup di bawah laut pada kedalaman antara 100 dan 500 meter. Mereka termasuk dalam kelompok ikan purba yang asalnya dapat ditelusuri kembali 420 juta tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
“Saat kami melihat lebih jauh, kami terkejut (dengan jumlah yang tertangkap), meskipun belum ada proses proaktif di Madagaskar untuk memantau atau melestarikan coelacanth,” kata , Andrew Cooke, penulis utama penelitian tentang coelacanth yang telah diterbitkan di "South African Journal of Science."
Cooke menambahkan diperkirakan lebih dari 100 ikan coelacanth mungkin telah ditangkap di pulau itu dalam beberapa dekade terakhir. Tren yang mengkhawatirkan dalam penangkapan coelacanth baru-baru ini di Madagaskar adalah tingginya proporsi ikan jenis betina hamil ditangkap.
Hal itu membuat coelacanth akan kembali terancam punah, karena ikan jenis betina diperkirakan hanya menghasilkan 140 bayi hidup selama seluruh siklus hidup mereka.
Coelacanth ikan yang dikira punah 65 juta tahun lalu. Foto: Wikipedia
Ikan coelacanth memiliki ciri fisik, mulai punya delapan sirip, mata besar, mulut kecil, dan pola bintik putih unik yang memungkinkan setiap ikan diidentifikasi secara individual. Beratnya mencapai 90 kilogram dan melahirkan bayi setelah masa kehamilan 36 bulan.
ADVERTISEMENT
Penemuan ikan coelacanth hidup pertama terjadi juga di lepas pantai Afrika Selatan dan menjadi berita utama dunia pada tahun 1938. Ilmuwan kelautan sangat terkejut melihat berita itu dan mengatakan ikan coelacanth benar-benar tampaknya telah kembali dari kematian.
Dalam dekade berikutnya, lebih banyak ikan coelacanth yang langka ditangkap di lepas pantai Afrika Selatan, Tanzania, dan Kepulauan Comoros. Spesies coelacanth yang berbeda muncul di perairan Indonesia.
Spesies ikan coelacanth (Latimeria chalumnae) yang hidup di Samudera Hindia Barat diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh IUCN. Sedangkan spesies serupa yang ditemukan di laut sekitar Indonesia (L. menadoensis) diklasifikasikan sebagai rentan punah.