Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tim ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil menciptakan lakban khusus yang dapat digunakan untuk menyambungkan organ tubuh dalam yang sobek. Di eksperimennya, peneliti berhasil menempel lakban yang kemudian menyambungkan sobekan usus manusia. Lakban ini dapat menjadi alternatif untuk operasi jahitan konvensional yang rumit dan masih memiliki risiko.
ADVERTISEMENT
Pada penelitian yang dilakukan, ilmuwan mengamati lakban ini—yang disebut adhesive polymer hydrogel patch—cepat menempel di robekan usus, lambung, dan usus besar. Lakban tersebut tetap menempel selama berbulan-bulan, dan akan lepas dan terdegradasi dengan aman ketika luka sembuh, tanpa menyebabkan inflamasi atau menempel di organ lain.
Penelitian yang dipimpin oleh Jingjing Wu dan Hyunwoo yuk ini merancang agar lakban ini kuat, fleksibel, dan terpenting biokompatibel—dapat dengan tersambung dengan jaringan.
Lapisan perekat dibuat dengan asam poliakrilik, sebuah material penyerap yang digunakan di popok. Bahan ini memungkinkan lakban melekat di permukaan basah organ, yang biasanya menjadi halangan terbesar pengembangan produk sejenis. Lakban ini kering, dan ketika ditempel, akan menyerap semua kelembaban dan kemudian melekat ketika ditempel.
ADVERTISEMENT
Peneliti menambahkan bahan ester NHS (N-hidroksisuksinimida) agar lakban dapat mengikat protein di jaringan organ. Hal ini penting untuk biokompatibilitas. Terakhir ada alkohol polivinil, bahan untuk mempertahankan bentuk dari lakban. Lapisan luar menggunakan poliuretan, bahan biodegradable yang bersifat lentur dan dapat mengikuti kembang-kempis jaringan seiring penyembuhan.
Pada 2019, peneliti yang sama mencoba mengembangkan lakban operas yang sama, tapi lengket di dua sisi. Lakban tipe ini memungkinkan dokter bedah menempel dua jaringan berbeda di kedua sisi. Namun setelah berkonsultasi langsung dengan dokter bedah, tim menangkap ide bahwa lakban satu sisi lebih praktis.
“Dalam situasi yang praktis, jarang ditemukan [kasus] di mana harus menempel dua jaringan berbeda. Satu masukan adalah menggunakan lakban untuk menutupi kebocoran atau luka di usus,” jelas Wu, salah salah peneliti utama dan penulis makalah.
ADVERTISEMENT
Kasus bedah seperti luka di usus biasanya ditangani dengan jahitan. Namun cara ini butuh presisi yang tinggi dan harus dibekali pelatihan yang lama. Penanganan yang sedikit saja melenceng dapat merobek organ dalam melebihi luka awal yang dioperasi.
“Kami pikir, mungkin kami dapat mengubah elemen tempel kami menjadi produk yang dapat memperbaiki kebocoran usus, mirip dengan menutup pipa dengan lakban. Itu mendorong kita menuju sesuatu yang lebih ke lakban satu sisi,” tambah Wu.