Ilmuwan Kembangkan Pupuk Air Kencing Manusia Buat Suburkan Tanaman, Ini Caranya

26 April 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pupuk. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pupuk. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan menyarankan masyarakat untuk mendaur ulang urine mereka menjadi pupuk. Produk daur ulang itu kemudian dimanfaatkan menyuburkan tanaman kebun, seperti sayur.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, urine bisa menjadi alternatif hemat biaya. Kenapa? Ini karena mengandung nitrogen (N) dan fosfor (P) yang penting untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan tanaman.
Urine tak jauh berbeda dengan kotoran hewan seperti sapi. Ia bisa jadi alternatif ramah lingkungan, ketimbang hanya di-flush begitu saja di toilet.
Nitrogen yang ditemukan dalam urine dapat mencemari lautan. Ia dapat memicu pertumbuhan alga secara berlebihan sehingga menyebabkan mati lemasnya karang dan meracuni kehidupan laut.
Rata-rata orang membuang sekitar 499 liter urine setiap tahun. Dari jumlah itu, yang dapat diubah menjadi pupuk adalah 5,9 kg.
“Urine kita bernilai emas,” kata peneliti Divina Gracia P. Rodriguez kepada ScienceNorway, dilansir Daily Mail.
“Sudah saatnya kita mulai mengumpulkan dan memanfaatkan sampah kita sendiri.”
ADVERTISEMENT
Para peneliti tengah mengembangkan toilet yang dapat memisahkan urine dari sisa air. Mereka telah mengujinya di Bahir Dar, Ethiopia.
Setelah dipisahkan, urine dikeringkan dan diubah menjadi pelet murah dan tidak berbau. Pupuk berbentuk pelet ini kemudian disebar ke seluruh lahan pertanian untuk menyuburkan tanaman.
Meskipun konsep ini mungkin tidak terdengar menarik bagi sebagian besar orang, Anne Spurkland, profesor dan peneliti medis di Universitas Oslo mengatakan kepada ScienceNorway bahwa konsep ini sepenuhnya aman.
Spurkland mengungkap, takaran pupuk ini dengan air untuk tanaman berkisar di angka 1 (pupuk) : 9 (air). Campuran ini lalu disemprotkan ke tanaman.
Ilustrasi kencing sembarangan. Foto: Andrey_Popov/Shutterstock
“Bakteri tanah mengubah nitrogen menjadi bahan penyusun baru yang dimanfaatkan tanaman,” kata Spurkland.
Para peneliti di Universitas Michigan mengkonfirmasi dalam sebuah studi tahun 2020 bahwa pupuk urine dapat digunakan tanpa perasaan khawatir dapat menyebarkan infeksi yang kebal antibiotik.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, para ilmuwan sempat khawatir bahwa pupuk urine dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) yang mungkin mengandung DNA dari bakteri tersebut.
Namun, ada cara untuk menyiasati itu. Urine harus didistribusikan secara segar dan disimpan dalam inkubator selama 10 jam. Ini dapat membuat gen resisten antibiotik turun sebanyak 99 persen.