Ilmuwan: Lapisan Ozon Bisa Musnahkan Virus Corona

28 Agustus 2020 14:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ilmuwan di Jepang mengungkap sebuah temuan yang membuktikan adanya kaitan antara lapisan ozon dan virus corona. Mereka mengatakan bahwa ozon dengan konsentrasi yang rendah bisa menetralkan partikel virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu disebut berpotensi memberikan cara bagi rumah sakit untuk mendisinfeksi ruang pemeriksaan dan ruang tunggu. Pertanyaannya, apakah itu menjadi bahaya terhadap tubuh manusia?
Diketahui, konsentrasi ozon terdapat pada lapisan stratosfer yang berfungsi untuk melindungi Bumi dari panas sinar Matahari. Namun, tim peneliti mengatakan konsentrasi tersebut masih di dianggap aman bagi tubuh manusia, yakni 0,05 hingga 0,1 bagian per satu juta (ppm).
Peneliti yang berasal Universitas Kesehatan Fujita itu menggunakan generator ozon di ruang tertutup dengan sampel COVID-19. Berdasarkan eksperimen tersebut, terlihat potensi virus menurun lebih dari 90 persen ketika terkena ozon tingkat rendah selama 10 jam
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Penularan virus corona COVID-19 baru dapat dikurangi dengan ozon konsentrasi rendah secara terus-menerus. Bahkan, di lingkungan di mana orang-orang berada, menggunakan ozon ini,” kata pimpinan Peneliti Takayuki Murata, dilansir AsiaOne.
ADVERTISEMENT
“Kami menemukannya sangat efektif dalam kondisi kelembaban tinggi," lanjutnya.
Ozon sendiri adalah sejenis molekul oksigen. Ia diketahui memiliki fungsi untuk menonaktifkan banyak patogen. 
Sebelumnya, para peneliti juga telah melakukan eksperimen ozon dengan konsentrasi tinggi, antara 1-6 ppm. Pada eksperimen itu, ozon bisa secara efektif melenyapkan virus namun menjadi bahaya terhadap tubuh manusia.
Sebuah studi dari Institut Teknologi Georgia juga memperlihatkan memperlihatkan hal serupa. Ozon bisa jadi cara yang paling efektif dalam mendisinfeksi hazmat, kacamata, dan alat pelindung medis lainnya.
Selain memasang generator ozon untuk mengurangi infeksi di ruang tunggu dan ruang pasien, peneliti Universitas Kesehatan Fujita juga melakukan uji klinis obat Avigan buatan Fujifilm pada pasien COVID-19.