Ilmuwan Mau Bangkitkan Bison Purba yang Punah 8.000 Tahun Lalu, Bisakah?

30 Maret 2023 4:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala bison purba yang bakal dikloning.  Foto: North-Eastern Federal University
zoom-in-whitePerbesar
Kepala bison purba yang bakal dikloning. Foto: North-Eastern Federal University
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilmuwan di Rusia baru-baru ini telah menyelesaikan nekropsi atau autopsi pada bison purba yang terawetkan dengan baik di permafrost Siberia. Jaringan yang ditemukan selama pembedahan juga ternyata terjaga dengan baik sehingga membuat peneliti yakin bisa membangkitkan bison tersebut dengan cara kloning.
ADVERTISEMENT
Mumi bison purba itu ditemukan di wilayah Khaastaakh di wilayah Verkhoyansk, Rusia, pada musim panas 2022. Mumi kemudian disumbangkan ke Mammoth Museum Laboratory of North-Eastern Federal University (NEFU) di Yakutsk.
Hasil investigasi awal menunjukkan, bison purba itu kemungkinan masih remaja berusia sekitar 1 atau 2 tahun, sedangkan jenis kelaminnya belum diketahui. Ilmuwan juga belum tahu di zaman apa bison purba itu hidup, tapi spesimen serupa yang ditemukan pada 2009 dan 2010 menunjukkan bahwa mereka kemungkinan hidup antara 8.000 hingga 9.000 tahun lalu.
Bison purba berusia 8.000 - 9.000 tahun yang bakal dikloning. Foto: North-Eastern Federal University
Selama nekropsi, para peneliti mengambil sampel wol, kulit, tulang, otot, lemak, dan tanduk bison, serta mengeluarkan otak. Jaringan bison terawetkan dengan sangat baik sehingga ada harapan bisa digunakan untuk kebutuhan kloning.
ADVERTISEMENT
Saat ini para peneliti berencana akan kembali ke tempat bison purba ditemukan untuk mencari spesimen lain yang dapat membantu mereka menghidupkan kembali spesies yang hilang ini. Namun, tidak semua ilmuwan yakin kloning bison purba bisa dilakukan.
"Dalam pandangan saya, tidak mungkin mengkloning hewan yang punah dari jaringan seperti ini," ujar Love Dalen, ahli paleogenetik di Universitas Stockholm di Swedia yang tidak terlibat dalam nekropsi sebagaimana dikutip Live Science.
Kepala bison purba yang ditemukan di Rusia. Foto: North-Eastern Federal University
Meski jaringan bison terawetkan dengan baik, tapi DNA di dalamnya kemungkinan sudah terdegradasi untuk dikloning, kata Dalen.
"Untuk memungkinkan kloning, seseorang perlu menemukan kromosom utuh, tetapi yang kita lihat bahkan dalam spesimen terbaik setiap kromosom terfragmentasi menjadi jutaan keping," tambahnya.
"Dalam pandangan saya, lebih mungkin Anda bisa melempar koin dan mendapatkannya seribu kali berturut-turut daripada menemukan kromosom utuh dari spesimen yang berusia ribuan tahun."
ADVERTISEMENT
Kromosom sendiri adalah struktur seperti benang yang terbuat dari DNA yang ditemukan dalam inti sel. Selain bison, para ilmuwan NEFU juga baru-baru ini membedah mumi beruang yang digali di pulau terpencil Rusia.
Awalnya peneliti berpikir itu adalah spesimen beruang gua yang telah punah 22.000 tahun lalu. Namun setelah diteliti lebih lanjut, itu adalah spesimen beruang coklat berusia 35.000 tahun.