Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ilmuwan Sukses Sembuhkan Babi Impoten Pakai Implan Jaringan, Buat Apa?
6 Januari 2023 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ereksi pada penis bergantung pada jaringan yang disebut tunica albuginea. Jaringan ini akan memompa darah ke organ. Beberapa skenario dapat melukai jaringan ini, sehingga fungsi ereksi terganggu.
Ada metode pengobatan seperti pembedahan diandalkan untuk mengobati tunca albuginea yang terluka. Namun punya efisiensi yang rendah.
Ilmuwan dari South China University of Technology melakukan pendekatan yang baru. Mereka mengembangkan jaringan sintetis untuk menggantikan jaringan asli yang terluka. Jaringan ini bisa menekuk dan memelintir saat penis tidak ereksi dan kemudian dengan mudah menjadi kaku saat ereksi.
Tunica albuginea buatan mereka terbuat dari hidrogel yang disusun dalam struktur serat berlapis satu di atas yang lainnya, mirip dengan jaringan versi alami.
“Penelitian kami didasarkan pada hipotesis ilmiah sederhana, dengan mensimulasikan struktur mikro (pada) jaringan alami, kami dapat memperoleh bahan sintetis dengan sifat yang mirip dengan yang aslinya,” kata penulis senior Xuetao Shi melalui email kepada Gizmodo.
ADVERTISEMENT
Penis babi yang diimplan ilmuwan dapat ereksi dan mengembang, mirip dengan kondisi babi normal. Untuk membuat penis berdiri sesuai permintaan, ilmuwan menggunakan injeksi senyawa garam.
Implan jaringan ini tak memperbaiki kerusakan yang dialami. Ilmuwan juga melihat, implan yang ditanam tak menimbulkan luka pada area yang rusak tersebut.
“Studi kami menunjukkan bahwa (tunica albuginea sintetis) sangat menjanjikan untuk perbaikan cedera penis,” tulis para penulis dalam makalah mereka.
Sembuhkan babi impoten buat apa?
Tujuan utama penelitian ini sebenarnya adalah untuk memperkaya khazanah metode pengobatan kerusakan penis pada manusia. Namun, peneliti menyadari saat ini masih banyak tantangan untuk menerapkan metode ini secara luas hingga implementasi ke manusia.
Eksperimen mereka sendiri baru tahap awal. Meski begitu, setidaknya mereka berhasil mengkonfirmasi efektivitas jangka panjang material sintetis serta keamanannya (biokompatibilitas).
ADVERTISEMENT
Shi dan kolega juga sedang bekerja untuk menyempurnakan teknologi mereka dan mencari cara yang lebih baik untuk memperbaiki penis secara keseluruhan, seperti pengobatan kerusakan saraf permanen.
“Di masa depan, kami berharap dapat mempelajari sistem reproduksi pria secara sistematis dengan tujuan mencapai simulasi fungsional dan rekonstruksi in vitro pada tingkat organ penis dan testis,” kata Shi. “Di sisi lain, kami juga bekerja sama dengan dokter untuk memungkinkan aplikasi klinis awal dari tunica albuginea buatan, yang menurut kami sangat mungkin terjadi.”
Penelitian ini terbit di jurnal Cell per 4 Januari 2023.