Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ilmuwan berhasil mengungkap salah satu misteri terbesar di bidang astronomi modern tentang gelombang radio misterius dari luar angkasa yang berulang kali terdeteksi di Bumi.
ADVERTISEMENT
Misteri itu terungkap setelah para ahli astronomi melakukan observasi selama lima tahun terhadap sinyal radio yang berasal dari galaksi kecil yang terletak 3 miliar tahun cahaya dari Bumi. Sinyal misterius radio ini dikenal dengan "ledakan radio cepat" atau fast radio burst (FSB) yang menjadi salah satu topik terhangat di bidang astronomi selama beberapa tahun terakhir.
Sinyal FRB pertama kali terdeteksi oleh teleskop radio Parkes, Australia, pada 2007 lalu. Pancaran sinyal radio FBR mempunyai energi sangat besar dan hanya berlangsung selama beberapa milidetik. Para ilmuwan awalnya menganggap sinyal yang disertai kilatan ini hanya muncul satu kali.
Belakangan, para ilmuwan menemukan dua FRB yang paling menarik yaitu FRB 121102 dan FRB 180916.J10158+56. Kedua FRB itu berulang kali mengirim sinyal ke Bumi. Selain dua FRB itu, masih ada ribuan FRB diperkirakan muncul tiap hari dari segala arah di luar angkasa .
ADVERTISEMENT
FRB 121102 telah terdeteksi dua kali mengirim sinyal ke Bumi. Sinyal pertama terdeteksi pada 2014 oleh teleskop radio Arecibo di Puerto Rico dan sinyal kedua kembali terdeteksi pada 2016. Sejak saat itu lebih dari 19 kali sinyal FBR telah terdeteksi.
Temuan dari observasi itu telah membuat para ahli astronomi mempertimbangkan ulang teori tentang aktivitas FBR. Sebelumya, FBR dianggap merupakan fenomena yang hanya terjadi sekali akibat ledakan bintang menjadi supernova atau bencana besar luar angkasa lain.
Baru-baru ini, ahli astronomi dari Jodrell Bank Observatory Inggris mengungkap bahwa teleskop radio raksasa, Lovel Telescope, telah menemukan pola pada ledakan FRB 121102 yang berulang sebanyak 32 kali dalam kurun waktu lima tahun. Temuan itu telah diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
ADVERTISEMENT
Para ahli astronomi menemukan ledakan radio FRB 121102 berlangsung selama kurang lebih 90 hari diikuti periode hening selama 67 hari. Pola itu terus berulang selama 157 hari. Dengan temuan ini, mereka dapat memprediksi kapan ledakan sinyal FRB 121102 terjadi.
Temuan terkait pola ledakan FRB yang berulang itu menjadi petunjuk penting bagi mereka untuk menjawab asal mula fenomena FRB. Mereka mengaitkan ledakan besar itu dengan sejumlah teori mulai dari gerakan orbital sebuah bintang besar, sebuah bintang neutron, atau lubang hitam.
Semula para ilmuwan menganggap FRB 121102 disebabkan oleh peristiwa ledakan supernova yang melahirkan bintang neutron. Namun data terbaru menyangkal teori itu. Temuan ini juga membantah teori yang menyebut FRB berasal dari alien yang hidup di galaksi lain.
ADVERTISEMENT
“Ini merupakan temuan yang menarik karena ini baru yang kedua kalinya kami menemukan modulasi pada aktivitas ledakan. Deteksi aktivitas periodik dari FRB memberi kami informasi penting tentang asal mula ledakan dan siklus aktivitas FRB,” kata Dr. Kaustubh Rajwade, ahli astronomi University of Manchester yang memimpin penelitian ini.
Pola ledakan radio FRB 121102 juga mengejutkan para ilmuwan karena fenomena ini berlangsung 10 kali lebih lama dibanding sinyal FRB 180916.J10158+56 yang hanya berlangsung 16 hari. FRB 180916.J10158+56 ditemukan oleh Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME) di Kanada.
Penemuan ini sangat penting karena sebelumnya kita tidak tahu banyak soal asal mula FRB. Tapi observasi lebih lanjut terhadap FRB lainnya diperlukan agar kita mendapat gambaran yang jelas tentang asal mula dan periode aktivitasnya,” kata Devansh Agarwan dan Duncan Lorimer, dari West Virginia University.
ADVERTISEMENT