Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Ilmuwan Temukan Alasan Mengapa Harapan Hidup Pria Lebih Pendek dari Wanita
10 Desember 2024 15:41 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Para peneliti di Universitas Virginia, AS, telah mengungkap sebuah penemuan yang dapat membantu menjelaskan mengapa pria umumnya berumur lebih pendek daripada wanita.
ADVERTISEMENT
Studi mereka, yang dipimpin oleh Kenneth Walsh, dari Internal Medicine, University of Virginia, mengungkapkan bahwa seiring bertambahnya usia pria, banyak yang kehilangan kromosom Y pada sel darah mereka.
Kehilangan ini, yang terjadi pada sekitar 40% pria saat mereka mencapai usia 70 tahun, kini terbukti memiliki konsekuensi kesehatan yang serius, terutama pada jantung.
Studi ini menunjukkan bahwa kehilangan kromosom Y dapat menyebabkan jaringan parut pada otot jantung, suatu kondisi yang disebut fibrosis, yang dapat menyebabkan gagal jantung yang fatal. Temuan ini membantu menjelaskan fakta yang telah lama diamati: pria, secara rata-rata, meninggal lebih muda daripada wanita.
Di Amerika Serikat, pria biasanya hidup sekitar lima tahun lebih sedikit daripada wanita, dan para peneliti memperkirakan bahwa hilangnya kromosom Y dapat menyebabkan hampir empat tahun dari jumlah tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan alat genetika canggih seperti CRISPR, tim tersebut menciptakan model berupa seekor tikus yang meniru hilangnya kromosom pada manusia pria. Hasilnya sangat mengejutkan! Tikus yang kehilangan kromosom Y menunjukkan penuaan yang lebih cepat, lebih banyak jaringan parut di jantung, dan rentang hidup yang lebih pendek.
Yang penting, kerusakan itu tidak hanya disebabkan oleh peradangan tetapi melibatkan respons sistem imun yang lebih kompleks yang menyebabkan jaringan parut di seluruh tubuh.
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa kehilangan kromosom Y dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan pada pria, seperti penyakit Alzheimer. Namun, penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa hal itu juga secara langsung membahayakan kesehatan jantung.
Kemungkinan Solusi
Para peneliti tidak berhenti pada identifikasi masalah. Mereka juga menunjuk pada kemungkinan solusi. Obat yang disebut pirfenidone, yang telah disetujui oleh FDA di AS untuk mengobati jaringan parut paru-paru, dapat membantu mengurangi jaringan parut pada organ lain, termasuk jantung.
ADVERTISEMENT
Obat ini sekarang sedang diuji untuk mengobati gagal jantung dan penyakit ginjal kronis, meningkatkan harapan bahwa obat ini juga dapat membantu pria yang terkena kehilangan kromosom Y.
Studi ini penting karena tidak hanya mengidentifikasi faktor utama di balik umur pria yang lebih pendek, tetapi juga menawarkan perawatan potensial untuk meningkatkan kesehatan mereka seiring bertambahnya usia. Mengurangi jaringan parut pada organ vital seperti jantung dapat membantu pria hidup lebih lama dan lebih sehat.
Temuan ini membuka pintu bagi penelitian dan perawatan baru yang ditujukan untuk mengatasi dampak hilangnya kromosom Y. Jika berhasil, terapi ini dapat meningkatkan hasil kesehatan bagi pria lanjut usia di seluruh dunia, sehingga mempersempit kesenjangan harapan hidup antara pria dan wanita .
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, penelitian ini menyoroti perbedaan biologis yang penting antara pria dan wanita, memberikan wawasan berharga tentang bagaimana penuaan memengaruhi pria secara berbeda dan menunjukkan cara untuk mengatasi tantangan tersebut di masa mendatang.