Ilmuwan Temukan Batu Terpanas di Bumi, Suhunya Tembus 2.370 Derajat Celsius

23 April 2022 16:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kristal zircon di dalam batuan. Foto: Earth and Planetary Science Letters
zoom-in-whitePerbesar
Kristal zircon di dalam batuan. Foto: Earth and Planetary Science Letters
ADVERTISEMENT
Tim peneliti berhasil menemukan batu terpanas di Bumi. Batu yang menyerupai kaca hitam seukuran kepalan tangan manusia itu ditemukan pada 2011, dan pertama kali dilaporkan pada 2017 ketika para ilmuwan menulisnya dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters.
ADVERTISEMENT
Peneliti menjelaskan dalam jurnalnya, bahwa batu telah terbentuk pada suhu mencapai 2.370 derajat Celsius, lebih panas dari sebagian besar mantel Bumi. Kini, analisis terbaru dari situs yang sama mengungkapkan bahwa suhu panas di batu benar-benar nyata.
Batuan itu meleleh dan terbentuk kembali dalam benturan meteorit sekitar 36 juta tahun lalu di tempat yang sekarang disebut Labrador, Kanada. Tabrakan itu membentuk kawah Mistastin dengan lebar 28 kilometer. Batu diambil oleh Michael Zanetti, seorang mahasiswa doktoral di Washington University St. Louis, selama studi yang didanai oleh Badan Antariksa Kanada.
Berdasarkan analisis, batu mengandung zirkon, mineral yang mengkristal di bawah suhu yang sangat panas. Struktur zirkon bisa memberi informasi ihwal seberapa panas saat benda itu terbentuk. Namun untuk mengkonfirmasi temuan awal, peneliti membutuhkan lebih dari satu zirkon.
Kawah Mistastin Foto: Google Maps
Dalam studi baru, penulis utama Gavin Tolometti, seorang peneliti postdoctoral di Western University di Kanada, dan rekannya menganalisis empat sampel zirkon yang diambil dari dalam kawah.
ADVERTISEMENT
Sampel-sampel ini berasal dari berbagai jenis batuan di lokasi yang berbeda, memberikan pandangan lebih komprehensif tentang bagaimana dampak benturan meteorit memanaskan tanah. Satu berasal dari batuan kaca yang terbentuk dalam tumbukan, dua lainnya dari batuan yang meleleh dan padat kembali, serta satu lagi dari batuan sedimen yang menahan pecahan kaca yang terbentuk akibat tumbukan.
Hasilnya, zirkon kaca terbentuk dalam suhu 2.370 derajat Celsius saat terjadi tabrakan, hasil ini sama dengan penelitian pada 2017. Selain itu, batuan sedimen yang mengandung kaca telah memanas hingga mencapai 1.637 derajat Celsius. Informasi ini membantu para peneliti untuk mencari batuan paling panas di kawan lain.
Batu terpanas di Bumi. Foto: Western University/Mike Zanetti
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga menemukan mineral reidite di dalam butiran zirkon di kawah Mistastin. Reidite terbentuk ketika zirkon mengalami suhu dan tekanan tinggi, dan kehadirannya memungkinkan para peneliti untuk menghitung tekanan yang dialami oleh batuan saat terkena dampak.
Hasilnya, mereka menemukan dampak tekanan mencapai 30 hingga 40 gigapascal (1 gigapascal sama dengan 65.909 kg per inci persegi tekanan).
"Ini bisa menjadi langkah maju untuk mencoba dan memahami bagaimana batuan telah dimodifikasi oleh kawah tumbukan di seluruh Tata Surya," tambah Tolometti.