Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ilmuwan Temukan ‘Emas Mengambang’ dalam Perut Paus Senilai Rp 8,3 Miliar
12 Juli 2023 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Peneliti berhasil menemukan zat langka sangat berharga di dalam perut bangkai paus sperma yang terdampar di pantai. Saking mahalnya, zat ini dijuluki sebagai “emas mengambang”.
ADVERTISEMENT
Hewan itu ditemukan di pulau La Palma, Spanyol, terletak di Kepulauan Canary Island di lepas pantai Afrika Barat Laut, pada Juni Lalu. Tim ahli patologi hewan dari University of Las Palmas de Gran Canaria (ULPGC) mencoba mencari tahu penyebab paus itu mati.
Saat proses penyelidikan ini lah peneliti menemukan gumpalan zat langka “emas mengambang” yang dikenal sebagai ambergris. Antonio Fernández, kepala peneliti di Institute of Animal Health and Food Security (IUSA) di ULPGC, mengatakan ambergris yang ditemukan di usus besar paus berdiameter sekitar 51 hingga 70 cm dengan berat mencapai 9,5 kilogram. Harganya ditaksir 500.000 euro, atau sekitar Rp 8,3 miliar.
“Ombak menyapu paus. Semua orang menonton ketika saya kembali ke pantai, tetapi mereka tidak tahu bahwa yang saya temukan adalah ambergris,” kata Antonio sebagaimana dikutip The Guardian.
ADVERTISEMENT
Ambergris sendiri adalah muntahan paus sperma bernilai tinggi yang sangat langka, hanya ditemukan dari sekitar 5 persen paus. Ambergris tampak seperti batu dan punya aroma bau yang kuat. Ambergris biasanya ditemukan mengambang di laut atau terdampar di pesisir pantai di seluruh dunia secara tidak sengaja.
Ambergris digunakan untuk bahan pembuatan parfum karena sifat afrodisiaknya. Fungsinya adalah bisa membuat aroma parfum bertahan lebih lama. Parfum-parfum dari merek terkenal seperti Miss Dior dan Femme dari Rochas pun, dikabarkan memakai ambergris.
Namun, praktek pemakaian ambergris untuk parfum kini sudah dihentikan dan dilarang. Alasannya tentu saja karena kini paus sperma sudah semakin langka dan berstatus kritis. Karena itu, perburuan terhadap paus sperma pun dilarang.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Ambergris terbentuk?
Sheyka N Fadela, Marine Species Conservation Assistant dari WWF Indonesia, menjelaskan asal-muasal gumpalan yang keluar dari mulut paus sperma itu. Dia berkisah bahwa paus ini senang memakan cumi-cumi dan gurita. Cumi-cumi dan gurita itu sebenarnya punya paruh yang tajam dan kalau dimakan, bisa menggores pencernaan paus sperma.
Ketika mencerna makanannya, dari tubuh keluarlah pelumas untuk melicinkan usus paus sperma, terutama ketika menelan paruh cumi dan gurita yang tajam. Lama kelamaan, pelumas tersebut menggumpal dan dikeluarkan melalui mulut dan menjadi muntahan.
Sheyka menjelaskan bau muntahan paus sperma itu sangat tidak enak, seperti bau kotoran, namun muntahan tersebut justru menjadi bahan parfum. Hal ini dikarenakan ketika ambergris mengeras, lama-kelamaan ia akan berbau manis dan harum.
ADVERTISEMENT
"Katanya, ambergris ini membuat parfum wanginya lebih tahan lama,” kata Sheyka kepada kumparan beberapa waktu lalu.