Ilmuwan Temukan Gua Garam Terpanjang di Dunia, Ada di Gunung Sodom

28 Maret 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita melihat stalaktit garam di dalam gua Malham gunung Sodom, Israel, Rabu, (27/3). Foto: REUTERS/Nir Elias
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita melihat stalaktit garam di dalam gua Malham gunung Sodom, Israel, Rabu, (27/3). Foto: REUTERS/Nir Elias
ADVERTISEMENT
Sekelompok tim ilmuwan mengklaim telah menemukan gua garam terpanjang di dunia di Gunung Sodom, Israel. Klaim itu mereka katakan setelah berhasil menyurvei dan memetakan Gua Malham, gua garam di ujung selatan Laut Mati.
ADVERTISEMENT
Menurut peta para ilmuwan ini, struktur labirin di dalam Gua Malham memanjang hingga 10 kilometer. Karena itu, Gua Malham mereka klaim sebagai gua garam terpanjang di dunia. Menggeser Gua Namakdan di Iran yang sebelumnya memiliki gelar tersebut.
Survei dan pemetaan ini dilakukan oleh tim ilmuwan gabungan dari berbagai negara. Tim dipimpin oleh Boaz Langford dari University of Jerusalem dan Antoniya Vlaykova dari European Speleological Federation.
"Yang unik dari gua ini, dibandingkan dengan gua garam lain di dunia, adalah ini merupakan gua garam terpanjang di dunia," ujar Langford kepada Associated Press (AP).
Tampak dalam gua Malham gunung Sodom, Israel, Rabu, (27/3). Foto: REUTERS/Nir Elias
Langford dan Vlaykov mengatakan bahwa mereka berencana untuk mempublikasikan peta lengkap dari gua garam ini di sebuah publikasi profesional. Mereka akan menerbitkannya dalam waktu beberapa bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Selama ini tidak ada catatan resmi mengenai gua garam terpanjang di dunia. Gelar serta klaim seperti itu biasanya diputuskan berdasarkan konsensus bersama para ahli. Keputusan diambil setelah bagian dalam gua telah dipetakan dan dipublikasikan.
Sebelum Gua Malham selesai dipetakan, gelar gua garam terpanjang di dunia adalah milik Gua Namakdan di Iran. Gua yang dipetakan pada 2006 itu punya panjang enam kilometer dan merupakan salah satu tempat destinasi turis.
Pintu masuk Gua Namakdan di Iran. Foto: Petr Adam Dohnálek via Wikimedia Commons
Gua Langka
Gua garam yang besar adalah struktur geologi langka. Hal ini karena garam sangat mudah larut di air. Biasanya deposit garam besar yang berada di permukaan tidak bisa bertahan lama.
Di dunia hanya ada sedikit gua garam yang panjangnya lebih dari satu kilometer. Gua seperti ini biasanya bisa ditemukan di daerah yang sangat kering, seperti daerah sekitar Laut Mati.
Seorang wanita merangkak di dalam gua Malham gunung Sodom, Israel, Rabu, (27/3). Foto: REUTERS/Nir Elias
Laut Mati dan Gunung Sodom terbentuk oleh aktivitas tektonik. Amos Frumkin, geolog dari Hebrew University, mengatakan bahwa pergerakan lempeng Bumi di ujung sebelah utara Lembah Celah Besar atau Great Rift Valley menjadi salah satu faktor pembentuk keduanya.
ADVERTISEMENT
"Lapisan garam seperti diperas keluar dari bawah permukaan, di mana mereka terdeposit di kedalaman beberapa kilometer, dan ketika mereka dipaksa keluar, mereka membentuk gunung yang masih bertambah tinggi sekarang, dengan penambahan sekitar satu sentimeter per tahun," ungkap Frumkin kepada AP.
Pintu masuk utama Gua Malham tidak jauh dari pilar garam yang dinamai "Istri Luth" atau "Lot's Wife". Langford dan Vlaykova sendiri telah menemukan 19 jalan masuk lain ke dalam gua tersebut.
Efraim Cohen, salah satu ilmuwan yang mengeksplorasi gua tersebut, mengatakan bahwa pencarian pintu masuk gua adalah salah satu proses paling sulit. Cohen menjelaskan ia dan tim harus masuk ke dalam celah sempit dan mempelajari dalamnya dengan laser.
Ia menambahkan, kemegahan dan kecantikan gua itu membuat kesulitannya seperti terbayar lunas. "Semua stalagmit dan stalaktit di sana, keindahannya, warnanya, mereka benar-benar putih, mereka berkilau, mereka luar biasa," ungkap Cohen.
Stalaktit garam di dalam gua Malham gunung Sodom, Israel, Rabu, (27/3). Foto: REUTERS/Nir Elias
Usia gua ini terbilang muda. Berdasarkan penanggalan karbon dari potongan kayu di dalam gua, gua itu diduga terbentuk sekitar 7.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Alasan kenapa usianya sangat muda karena gua ini terbentuk dari garam," jelas Frumkin. "Gua batu gamping biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk terbentuk. Karena itu mereka biasanya lebih tua. Tapi gua ini bisa terbentuk dengan sangat cepat, ini merupakan salah satu gua paling muda di dunia," sambungnya.
Stalaktit garam di dalam gua Malham gunung Sodom, Israel, Rabu, (27/3). Foto: REUTERS/Nir Elias
Frumkin mengatakan bahwa mempelajari pembentukan gua garam ini telah membantu peneliti memahami iklim dan dampak peradaban manusia pada daerah itu selama 7.000 terakhir. "Karena garam sangat mudah larut, artinya setiap perubahan di iklim akan meninggalkan bekas di gua ini," kata Frumkin.
"Jika ada air atau hujan yang lebih banyak, maka gua akan menjadi lebih lebar, dan tingkat air Laut Mati akan jadi lebih tinggi. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan morfologi di gua," lanjutnya lagi.
ADVERTISEMENT
Sekarang para ilmuwan telah menyelesaikan studi atas Gua Malham yang panjangnya sampai 10 kilometer ini dan tinggal mempublikasikannya di jurnal ilmiah. Tapi Frumkin mengatakan sebenarnya masih ada bagian gua yang belum dipetakan. "Masih ada beberapa bagian, terutama di bagian atas, yang belum disurvei karena sulit dicapai," ujarnya.