Ilmuwan Temukan Hubungan Antara Pola Makan dan Kanker Paru-paru

12 April 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi rontgen paru-paru. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi rontgen paru-paru. Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita berpikir tentang bahaya rokok dan polusi udara sebagai penyebab utama risiko kanker paru-paru. Namun, ternyata, sebuah studi menemukan hubungan menarik antara penyakit tersebut dan kualitas pola makan kita.
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari University of Florida dan University of Kentucky di AS, menemukan fakta bahwa molekul glikogen yang menyimpan glukosa berpotensi bertindak sebagai pendorong beberapa jenis kanker paru-paru.
Glikogen ditemukan pada tingkat yang lebih tinggi dalam sampel jaringan manusia dari adenokarsinoma paru-paru, jenis yang bertanggung jawab atas 40 persen kanker paru-paru di seluruh dunia. Dalam uji coba pada tikus, tim menemukan lebih banyak glikogen membantu kanker paru-paru tumbuh lebih cepat.
Studi baru ini menggunakan teknik yang disebut metabolomik spasial, memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi karakteristik molekul kecil tertentu dalam jaringan. Di sini tim menggunakan platform yang dirancang untuk analisis jaringan.
“Platform ini menawarkan lensa baru untuk memvisualisasikan penyakit, memungkinkan peneliti untuk memahami pola dan interaksi molekuler yang sebelumnya telah ditemukan secara detail,” papar Ramon Sun, ahli biologi dari University of Florida.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan sebenarnya telah lama meneliti glikogen dan hubungannya dengan berbagai jenis kanker. Sumber energi ini tampaknya dapat bertindak seperti makanan manis bagi sel kanker, memberinya bahan bakar untuk tumbuh cepat hingga mengalahkan sistem kekebalan alami kita.
Ilustrasi kebanyakan makan junk food bikin cepat merasa cemas. Foto: Manop Boonpeng/Shutterstock
Glikogen berasal dari karbohidrat yang kita makan, dan merupakan cadangan bahan bakar penting di otot yang digunakan tubuh saat berolahraga. Pada dasarnya, glikogen menyimpan glukosa yang belum dibutuhkan tubuh.
Kanker paru-paru juga terbentuk akibat pola makan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat. Dalam penelitian yang terbit di jurnal Nature Metabolis, tikus yang diberi pola makan tinggi lemak dan karbohidrat mengalami tingkat pertumbuhan kanker paru-paru jauh lebih tinggi daripada tikus yang diberi pola makan kontrol.
ADVERTISEMENT
Peneliti lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan antara pola makan dan kanker paru-paru pada manusia, tapi tampaknya ada semacam hubungan di sini.
“Dalam jangka panjang, pendekatan kita terhadap pencegahan kanker harus mencerminkan keberhasilan kampanye anti-merokok, yaitu dengan lebih menekankan pada kesadaran publik dan strategi berbasis kebijakan yang mempromosikan pilihan makanan sehat sebagai komponen dasar pencegahan penyakit,” kata Sun.
Perlu dicatat, kadar glikogen yang lebih tinggi hanya ditemukan pada sampel jaringan adenokarsinoma paru pada manusia, tidak pada jenis kanker paru lainnya, seperti karsinoma sel skuamosa paru. Ini adalah sesuatu yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Studi ini bisa menjadi pengingat betapa pentingnya kita memiliki pola makan sehat dan teratur. Sama seperti daging merah dan minuman beralkohol yang diyakini berkontribusi terhadap tingkat risiko jenis kanker tertentu, kita mungkin harus segera menambahkan kanker paru-paru ke dalam daftar risiko terkait dengan pola makan ala Barat, kata peneliti.
ADVERTISEMENT
“Kanker paru-paru secara tradisional tidak dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan pola makan,” kata Sun. “Penyakit seperti kanker pankreas atau kanker hati. Namun jika menyangkut kanker paru-paru, gagasan bahwa pola makan dapat berperan jarang dibahas.”