Ilmuwan Temukan Hubungan Mengkhawatirkan antara Kualitas Sperma dan Obesitas

3 Agustus 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pria mengalami obesitas. Foto: DimaBerlin/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria mengalami obesitas. Foto: DimaBerlin/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kualitas sperma orang di seluruh dunia terus menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan dan para ilmuwan terus bekerja keras untuk mencoba memahami penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Menurut studi baru dari China yang terbit di International Journal of Obesity, kelebihan berat badan atau obesitas berdampak pada penurunan kualitas air mani yang menjadi tolok ukur kesuburan pria, mencakup jumlah sperma.
“Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara BMI abnormal dan penurunan kualitas air mani, tapi hasilnya tidak konsisten.”
Dalam penelitian tersebut, Li dan rekannya melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap 50 penelitian sebelumnya, yang mencakup total 71.337 pria, mengukur hubungan antara BMI (Body Mass Index/Indeks Massa Tubuh) dan beberapa parameter kualitas air mani.
“Obesitas dan kelebihan berat badan secara signifikan berhubungan dengan penurunan kualitas air mani, dan penurunan kualitas air mani lebih tinggi pada pria dengan obesitas dibandingkan pria yang kelebihan berat badan,” tulis para peneliti.
Ilustrasi sperma. Foto: Yurchanka Siarhei/Shutterstock
Obesitas diartikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Sedangkan overweight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat ideal yang dapat disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak atau non-lemak.
ADVERTISEMENT
Data menunjukkan, pria yang masuk kategori obesitas memiliki volume air mani yang lebih rendah, jumlah sperma total lebih rendah, dan motilitas sperma lebih rendah (jumlah sperma yang bergerak) dibandingkan dengan pria dengan BMI ideal.
Mereka yang masuk kategori kelebihan berat badan juga memiliki volume air mani yang lebih rendah dan motilitas sperma lebih rendah dibanding dengan pria dengan BMI sehat, meski perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Kendati begitu, alasan kenapa kelebihan berat badan dapat menurunkan kualitas air mani tidak diteliti secara mendalam dalam penelitian ini, tapi di masa lalu beberapa faktor mulai dari racun dalam lemak, ketidakseimbangan hormon, dan suhu tubuh yang lebih tinggi disebut berpengaruh dalam penurunan tersebut.
Bagian tersulit dalam menentukan apa yang terjadi pada sperma adalah banyaknya variabel yang dapat memengaruhinya, seperti polusi lingkungan, merokok, usia, penyakit, pola makan, dan banyak lagi. Peneliti mengatakan, memisahkan setiap faktor dari yang lain bukan perkara mudah.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang masih tersisa. Yang pasti, kata peneliti, faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi tubuh dan kesehatan manusia.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bagaimana perubahan gaya hidup dan penurunan berat badan dapat meningkatkan kualitas air mani.
“Temuan kami menyoroti potensi dan pentingnya menjaga berat badan normal untuk mencegah penurunan kualitas air mani dan meningkatkan kesuburan pria,” tulis para peneliti.