Ilmuwan Temukan Semburan Black Hole, Panjangnya 16 Kali Lebar Bulan

1 Januari 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelembung plasma hasil semburan lubang hitam di galaksi Centaur A ditangkap melalui teleskop radio. Foto: Ben McKinley/ICRAR
zoom-in-whitePerbesar
Gelembung plasma hasil semburan lubang hitam di galaksi Centaur A ditangkap melalui teleskop radio. Foto: Ben McKinley/ICRAR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilmuwan berhasil mendapatkan citra radio dari salah satu lubang hitam supermasif (supermassive black hole) terdekat bumi. Lubang hitam ini berada di pusat galaksi Centaur A, berjarak 12 juta tahun cahaya dari bumi.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa masing-masing galaksi memiliki lubang hitam super masif yang gravitasinya menahan semua bintang untuk bertahan di orbitnya, termasuk galaksi Bimasakti.
Ketika sebuah lubang hitam memakan materi bintang terdekat, lubang hitam akan melontarkan beberapa dari materi tersebut dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Lontaran ini membentuk ‘gelembung’ plasma yang bisa memanjang sampai jutaan tahun cahaya.
Gelembung ini menghasilkan cahaya yang bisa ditangkap dengan teleskop radio. Ilmuwan dari International Centre for Radio Astronomy Research (ICRAR) berhasil menangkap gambar gelembung gelombang radio dari semburan sebuah lubang hitam yang memiliki massa 55 juta kali matahari, berlokasi di pusat galaksi Centaur A.
Gambar galaksi Centaur A ditangkap dengan teleskop Hubble. Foto: Dok. NASA
Ilmuwan mendapatkan gambar spektrum radio ini menggunakan teleskop radio Murchison Widefield Array (MWA), Australia. Teleskop ini terdiri dari ratusan antenna yang membentang sampai 3 km, terletak di gurun barat Australia, jauh dari polusi sinyal radio kota.
ADVERTISEMENT
Ukuran semburan lubang hitam ini sangat besar. Jika mata manusia bisa melihat gelombang radio, maka semburan ini akan terlihat memanjang di langit malam sampai ukuran 16 kali lebih panjang dari lebar bulan purnama.
Ukuran lubang hitamnya sendiri kecil, tidak mungkin terlihat di teleskop. Ukuran galaksinya pun tidak terlalu besar. Namun energi yang dimiliki sebuah lubang hitam cukup untuk menciptakan emisi plasma ribuan kali diameter galaksinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan sudah dari lama mencoba menangkap gelembung radio lubang hitam Centaur A ini, Namun percobaan sebelumnya gagal karena hasil terlalu terang dan tidak berhasil menangkap detail dari gelembung lontaran.
Penelitian ini dapat memberi petunjuk tentang teori Chaotic Cold Acretion (CCA). Teori ini menjelaskan bahwa awan gas dingin terkondensasi di halo galaksi (semacam piringan) kemudian menghujani titik pusat dari galaksi, dan memberi material makanan untuk lubang hitam super masif.
Dr. Massimo Gaspari, salah satu peneliti yang tergabung dalam penelitian menjelaskan bahwa CCA tersebut sangat mirip dengan proses hujan yang ada di bumi.
“Kita dapat membayangkan gas panas mengisi galaksi layaknya atmosfer kita.” ujar Dr. Gaspari dihubungi melalui email.
‘Hujan dingin’ (CCA) ini memberi makan pusat lubang hitam, dan lubang hitam memberi respons (feedback) dengan melepaskan energi yang sangat besar melalui semburan radio (radio jet) seperti yang terlihat di Centaur A di atas.
ADVERTISEMENT
feedback ini kemudian memanaskan atmosfer global, menimbulkan siklus hujan baru, memberi makan dan feedback, yang mana terulang terus menerus selama miliaran tahun” tulis Dr. Gaspari.