Ilmuwan Temukan Tanda Kehidupan Alien di Planet Luar Tata Surya

26 April 2025 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi exoplanet. Foto: Dan Durda via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi exoplanet. Foto: Dan Durda via Reuters
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan mengklaim telah mendeteksi tanda-tanda aktivitas biologis di sebuah planet di luar tata surya (exoplanet). Mereka mengatakan bahwa ini adalah bukti terkuat adanya kehidupan di luar Bumi yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah pertanyaan yang telah ditanyakan manusia selama ribuan tahun, dan jika Anda menyaksikannya untuk pertama kalinya, ini merupakan kejutan bagi kita,” kata Profesor Nikku Madhusudhan, astrofisikawan dan penulis studi sebagaimana dikutip Newsweek.
Tanda adanya kehidupan alien itu berpusat di K2-18b, sebuah exoplanet yang berjarak lebih dari 120 tahun cahaya, tempat para astronom mengidentifikasi senyawa kimia di atmosfernya, dan di Bumi hal ini hanya dihasilkan oleh kehidupan. Penemuan ini menandai sebuah langkah maju dalam penelitian astrobiologi.
“Ini adalah bukti terkuat hingga saat ini untuk aktivitas biologis di luar tata surya,” ungkap Madhusudhan, dari University of Cambridge kepada The Guardian. “Kami sangat berhati-hati. Kami harus mempertanyakan diri sendiri, baik tentang apakah sinyal itu nyata maupun artinya.”
ADVERTISEMENT

Apa itu Planet K2-18b?

Terletak di konstelasi Leo, K2-18b memiliki massa hampir sembilan kali lebih massa Bumi dan 2,6 kali lebih besar. Exoplanet ini mengorbit di dalam zona layak huni kata merah dingin yang suhunya memungkinkan keberadaan air atau cairan.
Teleskop Luar Angkasa James Webb mengungkap tanda-tanda kimia di atmosfer planet tersebut yang meliputi dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS).
Ilustrasi palung terdalam di laut. Foto: Shutterstock
“Sinyal itu muncul dengan kuat dan jelas. Jika kita dapat mendeteksi molekul-molekul ini di planet yang dapat dihuni, ini adalah pertama kalinya kita mampu melakukannya sebagai manusia, sungguh mengherankan bahwa ini mungkin terjadi,” ujar Madhusudhan.
“Beberapa dekade dari sekarang, kita mungkin akan melihat kembali titik waktu ini dan menyadari bahwa saat itulah alam semesta yang hidup mulai terjangkau. Ini bisa menjadi titik akhir, di mana pertanyaan mendasar tentang apakah kita sendirian di alam semesta menjadi pertanyaan yang mampu dijawab.”
ADVERTISEMENT

Kapan Planet K2-18b ditemukan?

Misi Kepler milik NASA menemukan K2-18b pada 2015 lalu. Pada 2019, Teleskop Luar Angkasa Hubble mendeteksi sesuatu yang tampak seperti uap air di atmosfernya. Meski sinyal tersebut kemudian dikaitkan dengan metana, para ilmuwan berpendapat planet tersebut mungkin ditutupi oleh lautan yang sangat dalam.
Analisis terkini oleh Teleskop James Webb mendukung teori tersebut. Kendati masih ada perdebatan di kalangan ilmuwan soal apakah planet K2-18b merupakan raksasa gas atau mengandung lautan yang terbuat dari magma.
“Jika dikaitkan dengan kehidupan itu nyata, maka planet ini akan dipenuhi kehidupan,” ungkap Madhusudhan. “Jika kami mengonfirmasi bahwa ada kehidupan di K2-18b, pada dasarnya hal itu akan mengonfirmasi bahwa kehidupan sangat umum di galaksi ini.”
ADVERTISEMENT
Menurut Mans Holmberg, salah satu penulis studi dan peneliti pascadoktoral di Space Telescope Science Institute di Baltimore, planet K2-18b mungkin memiliki atmosfer yang kaya hidrogen dan samudra yang lebih dalam daripada samudra mana pun di Bumi.
Meski ini adalah kabar baik untuk sains, ilmuwan lain memperingatkan agar kita menahan diri untuk menyimpulkan bahwa ada kehidupan di luar tata surya.
“Saya pikir ini adalah salah satu situasi di mana klaim luar biasa memerlukan bukti luar biasa,” kata Laura Kreidberg, astronom di Max Planck Institute for Astronomy di Jerman. “Saya tidak yakin kita sudah mencapai tingkat bukti luar biasa.”