Ilmuwan Ungkap Tupai 'Vampir' Kalimantan: Bisa Bunuh Rusa, Isap Darah Mangsa

23 September 2020 15:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tupai tanah berjumbai asal Kalimantan Foto: wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tupai tanah berjumbai asal Kalimantan Foto: wikipedia
ADVERTISEMENT
Jauh di dalam hutan hujan Kalimantan, terdapat makhluk legendaris yang sangat buas. Ia mampu memakan mangsa dengan ukuran yang jauh lebih besar dari tubuhnya. Makhluk ini punya gigi seperti gergaji, memakan darah dan organ korbannya. Dia adalah seekor tupai asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tupai tanah berjumbai Kalimantan dengan nama ilmiah Rheithrosciurus macrotis dikenal sebagai hewan mengancam sejak tahun 2014, ketika sebuah artikel terbit di situs Science dengan menyematkan judul ‘tupai vampir’.
Dalam Science, masyarakat Kalimantan menceritakan bagaimana tupai itu memburu mangsa sekelas rusa. Saat memangsa, mereka bertengger di cabang pohon rendah, kemudian melompat dan mencengkram leher rusa layaknya seekor singa, lalu mengeluarkan isi perut dan memakan organ tubuhnya.
Sekarang, para ilmuwan dunia melakukan studi untuk mengungkap perilaku dan kebiasan makan tupai tanah berjumbai yang sangat misterius. Penelitian yang dipimpin oleh Andrew Marshall dari University of Michigan mencoba mempelajari tupai vampir di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan, selama beberapa tahun belakang.
ADVERTISEMENT
Andrew berhasil mengamati hewan itu dalam 73 kali kesempatan. Kendati selama itu tim tidak pernah menyaksikan si tupai memburu muntjak (rusa asia seukuran anjing kecil).
Tim terkejut ketika menemukan tupai vampir memberi makan benih C. decumanum dan M. leptopoda yang dikenal memiliki biji yang sangat keras. “Kami berbicara tentang benih dengan sangat keras, di mana manusia perlu memakai palu untuk mendapatkannya,” kata Marshall kepada IFLScience.
“Benih keras yang mereka konsumsi tidak dapat dikonsumsi oleh hampir semua spesies lain, yang berarti persaingan untuk mereka akan lebih terbatas daripada memakan benih dan buah yang lebih mudah diproses.”
Menurut peneliti, tupai tanah berjumbai adalah makhluk yang paling aneh dalam berbagai hal. Sejarah biogeografi mereka masih menjadi teka-teki besar. Tupai ini punya hubungan dekat dengan tupai Amerika Selatan terpisah lebih dari 8 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Tupai tanah kemudian menjelajah ke Asia Tenggara melalui daratan. Ia tidak meninggalkan nenek moyangnya di Amerika Utara atau daratan lain di Asia sehingga tidak menyisakan jejak. Ini teka-teki yang masih misterius, kata Marshall.
Tupai tanah berjumbai atau Rheithrosciurus macrotis. Foto: mongabay
Selain itu, tupai tanah berjumbai juga memiliki gigi yang tidak biasa; berupa gigi seri panjang di rahang atas dan bawah dengan taring seperti ujung gergaji. “Gigi seperti gergaji tampak seperti tidak seperti mamalia lain. Oleh karena itu mereka memiliki kebiasaan yang khusus dan tidak biasa,” katanya.
Tupai tanah berjumbai punya ekor bulu paling lebat di dunia. Bulu pada ekornya 30 persen lebih tebal ketimbang bagian tubuh yang lain. Tupai ini memiliki ukuran dua kali lebih besar dari tupai pohon biasa.
ADVERTISEMENT
Panjangnya bisa mencapai 35 centimeter dengan ekor lebat dan warna keperakan berukuran 30 centimeter. Saat bergerak, ekor akan menyamarkan tubuh, membuat mereka tampak jauh lebih besar dari sebelumnya. Kemampuan ini diduga untuk menakut-nakuti predator seperti macan dahan. Hingga saat ini, masih banyak hal yang belum terungkap dari tupai misterius ini.
"Hilangnya hutan di Indonesia dan di seluruh wilayah tropis dengan laut yang sangat mengkhawatirkan, kami menghadapi risiko kehilangan spesies sebelum kami dapat mengumpulkannya, bahkan informasi paling dasar tentang ekologi mereka," tulis Marshall dan rekan dalam penelitian mereka.