Ilmuwan Ungkap Wajah Kaisar China yang Hidup 1.500 Tahun Lalu

3 April 2024 8:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Terakota di makam Kaisar Pertama China, Qin Shi Huang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Patung Terakota di makam Kaisar Pertama China, Qin Shi Huang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wajah seorang kaisar China yang hidup sekitar 1.500 tahun lalu berhasil direkonstruksi oleh para ilmuwan. Studi rekonstruksi wajah penguasa China kuno itu diterbitkan dalam jurnal Current Biology.
ADVERTISEMENT
Wilayah utara dan selatan China secara politik terpecah menjadi dinasti berbeda antara abad ke-4 dan ke-6 M. Zhou Utara adalah salah satu dinasti Utara yang muncul di era tersebut. Periode Dinasti Utara dan Selatan berakhir dengan penyatuan China oleh Kaisar Wen dari Dinasti Sui.
Dinasti Zhou Utara diperintah oleh orang-orang dari kelompok etnis Xianbei, bangsa nomaden kuno yang tinggal di wilayah Mongolia dan China bagian utara/timur laut.
Kaisar Wu –yang lahir dari etnis Xianbei– adalah seorang penguasa yang sangat berpengaruh di China kuno. Dia membangun militer yang kuat dan menyatukan bagian utara China kuno setelah mengalahkan dinasti Qi Utara.
Arkeolog menemukan makam kaisar di barat laut China pada 1996. Kuburan tersebut berisi sisa-sisa tubuh Kaisar Wu, termasuk tengkorak yang hampir lengkap.
ADVERTISEMENT
Sebelum rekonstruksi wajah, para peneliti yang dipimpin oleh Panxin Du bersama Institute of Archaeological Science di Fudan University, Shanghai, mengekstraksi DNA jenazah Kaisar Wu, beberapa di antaranya berisi informasi tentang warna kulit dan rambut. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang kematian kaisar, serta asal usul dan pola migrasi kelompok etnis yang menjadi anggotanya.
Wajah Kaisar Wu, penguasa China kuno yang hidup 1.500 tahun lalu. Foto: Pianpian Wei/Fudan University
“Pekerjaan kami menghidupkan tokoh-tokoh sejarah,” ucap Pianpian Wei, salah satu penulis studi di Fudan University sebagaimana dikutip Newsweek. “Sebelumnya, orang harus mengandalkan catatan sejarah atau mural untuk menggambarkan seperti apa rupa orang zaman dulu. Kamu mengungkap penampakan orang Xianbei secara langsung.”
Tim lalu menggabungkan data ini dengan pemeriksaan tengkorak untuk merekonstruksi wajah penguasan dalam 3D. Materi genetik menunjukkan bahwa Kaisar Wu memiliki mata coklat, rambut hitam, dan kulit gelap hingga sedang. Studi juga menunjukkan fitur wajah Kaisar Wu mirip dengan orang-orang yang tinggal di Asia utara atau timur saat ini.
ADVERTISEMENT
“Beberapa pakar mengatakan Xianbei memiliki penampilan yang eksotis, seperti janggut tebal, batang hidung mancung, dan rambut kuning.” ujar Shaoqing Wen, salah satu penulis studi di Fudan University. “Analisis kami menunjukkan Kaisar Wu memiliki karakteristik wajah khas Asia Timur atau Timur Laut.”
Analisis genetik lebih lanjut menunjukkan orang Xianbei menikah dengan etnis Han ketika mereka bermigrasi ke selatan menuju China utara–Han adalah kelompok etnis China terbesar yang mencakup sekitar 90 persen dari total populasi daratan China.
“Ini adalah informasi penting untuk memahami bagaimana manusia purba menyebar di Eurasia dan bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat lokal,” kata Wen.
Hasil genetik ini juga memberikan petunjuk baru tentang kematian Kaisar Wu, yang meninggal pada usia 36 tahun. Beberapa ahli berpendapat Kaisar Wu meninggal karena sakit, sementara yang lain percaya dia diracun oleh saingannya.
ADVERTISEMENT
Namun, analisis tim pada DNA-nya menemukan Kaisar Wu kemungkinan besar terkena stroke dan berkontribusi pada kematiannya. Temuan ini sesuai dengan catatan sejarah yang menggambarkan kaisar memiliki kelopak mata terkulai, gaya berjalan tidak normal, dan afasia–gangguan bahasa– yang semuanya merupakan gejala stroke.