Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Ilusi Mata: Jangan Melihat Foto Terbalik Ini dengan Posisi Terbalik
18 Oktober 2018 19:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Di internet mungkin pernah kita temukan beberapa foto perempuan cantik dalam keadaan terbalik. Biasanya caption untuk foto-foto ini berbunyi "jangan dilihat terbalik" dan sebagainya yang malah membuat orang melakukannya.
ADVERTISEMENT
Mereka yang tidak menuruti peringatan tersebut biasanya merasa kecewa sebab saat melihat gambar terbalik itu dalam keadaan normalnya, si cantik jelita menjelma menjadi si buruk rupa.
Menurut laporan The Guardian, fenomena ini dikenal dengan sebutan The Thatcher Illusion alias Ilusi Thatcher. Ilusi mata ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Peter Thompson dari University of York, Inggris, pada 1980.
Sesuai namanya, fenomena ini pertama kali diperkenalkan dengan foto wajah mantan perdana menteri Inggris Margaret Thatcher yang dijadikan ilusi visual. Thompson mengambil foto wajah Thatcher dan membalikkan kedua mata serta mulut di foto tersebut.
Dalam kondisi terbalik, tidak begitu terlihat ada sesuatu yang berubah. Namun dalam kondisi normal, tampak ada suatu hal yang salah.
The Thatcher Illusion menunjukkan bagaimana mekanisme otak kita dalam memproses informasi mengenai wajah manusia yang dibentuk oleh fitur-fitur seperti dua mata, hidung, mulut, telinga, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Ilusi ini menunjukkan bahwa ternyata otak kita tidak sekedar memproses fitur-fitur yang berbeda tersebut secara satu per satu. Tapi, otak kita memproses fitur-fitur tersebut secara keseluruhan dan juga memproses posisi dan hubungan antara fitur-fitur di wajah itu untuk mengenalinya.
Hasilnya ketika seseorang diberikan gambar wajah terbalik ini, ia kesulitan untuk bisa memproses informasi untuk mengenali ada yang aneh di wajah ini. Hal ini membuat otak terpaksa menggunakan informasi dari fitur-fitur wajah individu secara keseluruhan untuk mengenali wajahnya.
Dari sini otak akan menilai fitur mulut masih terlihat seperti mulut dan mata masih terlihat seperti mata sehingga posisi-posisinya masih dianggap terlihat normal.
Namun ketika gambar dibalik dan kemampuan memproses fitur-fitur di wajah secara keseluruhan kembali, orang bisa melihat adanya kesalahan pada gambar yang sebelumnya terlihat normal saat terbalik.
ADVERTISEMENT
Ketika kemampuan mengolah informasi fitur wajah hilang, kita menjadi kurang sensitif dalam mengenali variasi unik fitur-fitur wajah.