Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Semua makhluk hidup di dunia ini akan mengalami penuaan dan kepunahan. Namun ada satu pohon yang dapat hidup hingga ribuan tahun, yaitu Pohon Ginkgo Biloba atau yang umum dikenal sebagai Maidenhair. Ini adalah pohon yang mampu hidup dengan umur yang mustahil dicapai oleh makhluk lainnya. Keanehan botaninya membuat banyak peneliti bertanya-tanya, bagaimana pohon ini dapat terhindar dari penuaan ataupun kepunahan?
ADVERTISEMENT
Secara umum, Ginkgo Biloba biasanya hidup lebih dari 1.000 tahun dengan beberapa pohon hidup hingga 3.000 tahun lamanya. Bahkan, baru-baru ini ada yang menyatakan tumbuhan ini dapat hidup dalam umur yang secara teoritis tidak terbatas. Uniknya lagi pohon ginkgo terlihat seolah-olah tidak menunjukkan bukti penuaan atau kerusakan sama sekali.
"Pada manusia, seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita mulai tidak begitu baik. Akan tetapi sistem kekebalan tubuh pada pohon-pohon ginkgo ini sungguh luar biasa. Meskipun mereka telah berumur 1.000 tahun, namun terlihat seperti berumur 20 tahun," kata Richard Dixon, ahli biologi dari University of North Texas, seperti dikutip dari The New York Times.
Fenomena ini membuat para ahli botani mencoba mencari tahu lebih jauh tentang pohon ginkgo lewat studi penelitian. Penelitian ini berbeda dari sebelumnya yang hanya berfokus pada daun. Kini peneliti mengambil sampel jaringan batang dari sembilan pohon ginkgo berusia lebih dari 600 tahun.
Peneliti ingin mengasah pengetahuan mereka tentang kambium vaskular atau lapisan tipis jaringan batang yang menghasilkan kulit kayu dan kayu baru dari pohon ginkgo. Di dalam kambium vaskular terdapat sel meristem yang mirip dengan sel punca pada hewan, meskipun jauh lebih sedikit diteliti pada tingkat molekuler.
ADVERTISEMENT
Para peneliti kemudian memeriksa aktivitas kambrium dari masing-masing pohon untuk mengetahui kadar hormon dan gen yang terkait dengan resistensi, serta faktor transkripsi yang terkait dengan kematian sel. Seiring bertambahnya usia terdapat perubahan kambrium dalam pohon ginkgo.
Hasil penelitian menunjukkan dari semua umur pohon ginkgo, tidak ada perbedaan signifikan dalam aktivitas gen atau resistensi penyakit. Hanya saja yang berubah adalah lebar cincin batang pohon itu, yang nampak menurun tajam selama 100 dan 200 tahun pertama hingga penurunan yang lebih lambat selama beberapa ratus tahun ke depan. Sedangkan dalam hal berfotosintesis, berkecambah biji, menumbuhkan daun dan melawan penyakit terdapat perbedaan dari ginkgo tua dan ginkgo muda.
Akan tetapi, kondisi ini tidak membuat pertumbuhan mereka terhambat. Hal menariknya lagi pertumbuhan pohon ginkgo sekunder (diukur dengan kenaikan luas bidang dasar pohon, atau BAI adalah indikator pertumbuhan pohon yang andal), tidak menunjukkan penurunan baik dari yang baru berumur 10 tahun ataupun 600 tahun.
Tampaknya kambium vaskular dalam pohon ginkgo inilah yang berperan mempertahankan kapasitas untuk pertumbuhan berkelanjutan selama ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Kelebihan itulah yang menurut para peneliti memungkinkan pohon ini lulus dari penuaan dan kepunahan. Namun, bukan berarti pohon ginkgo tidak akan pernah mati, hanya saja mereka mungkin tidak mati karena usia tua. Sebaliknya ginkgo dapat mati akibat faktor eksternal seperti angin, api, kilat, penyakit, atau penebangan berlebihan yang secara kebetulan membawa spesies pohon ini ke jurang kepunahan di zaman modern.
"Penuaan bukan masalah bagi spesies ini, masalah paling penting yang harus mereka tangani adalah stres." kata fisiolog tanaman Sergi Munné-Bosch yang dikutip dalam Science Alert.
Apa yang terjadi pada pohon ginkgo setelah 600 tahun kehidupan memang masih menjadi perdebatan. Masih ada kemungkinan spesies pohon purba ini mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan molekul di penghujung umurnya, tetapi ruang lingkup penelitian tentang pohon ginkgo masih terlalu kecil untuk bisa mendiagnosa hal tersebut. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut sebelum kita dapat mengetahui dengan pasti apa yang terjadi terhadap pohon abadi ini di umurnya yang panjang.
ADVERTISEMENT
Live Update