Ini Beda Batuk Rejan, Covid, dan Batuk Biasa

9 Februari 2024 9:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak batuk. Foto: TinnaPong/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak batuk. Foto: TinnaPong/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Covid sudah mulai menghilang, tapi penyakit yang bikin batuk masih terus menyerang banyak orang setiap tahunnya. Bagi sebagian orang, gejala batuk ini sering kali menyiksa dan terasa sakit.
ADVERTISEMENT
Yang jadi masalah, sering kali kita susah membedakan antara batuk rejan, batuk akibat COVID-19, dan batuk biasa. Untuk mengetahui perbedaan tersebut, mari kita bahas lebih lanjut.

Batuk rejan

Batuk tidak hanya disebabkan oleh COVID-19, beberapa penyakit yang bisa bikin batuk termasuk asma, bronkitis, hingga influenza. Batuk rejan atau pertusis sendiri disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini juga dikenal sebagai batuk 100 hari karena durasinya yang cukup lama. Menurut NHS, batuk rejan bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Pada tahap awal, infeksi akan tampak seperti flu biasa dengan gejala seperti pilek atau sakit tenggorokan. Batuk mulai muncul sekitar satu atau dua minggu kemudian. Profesor Paul Hunter, ahli kesehatan di University of East Anglia, menjelaskan batuk rejan ini dapat terjadi secara intens.
ADVERTISEMENT
“Setiap serangan dapat berlangsung selama beberapa menit dan terkadang diikuti oleh teriakan keras yang menjadi asal muasal nama penyakit tersebut. Setelah itu, batuk kronis bisa bertahan selama berminggu-minggu,” papar Hunter di The Conversation.
Ilustrasi ibu hamil batuk kering. Foto: Krakenimages.com/Shutterstock
Serangan batuk sering menyebabkan keluarnya lendir dan bisa sangat parah sehingga menyebabkan muntah atau kesulitan bernapas. Penyakit ini sangat berisiko pada bayi di bawah usia 6 bulan.

Batuk akibat COVID-19 dan batuk biasa

Sebaliknya, COVID-19 adalah infeksi virus. Seperti banyak penyakit pernapasan lainnya, kasus covid biasanya mengalami peningkatan pada bulan-bulan musim dingin, dan saat ini JN.1 menjadi varian virus corona baru yang paling umum di seluruh dunia.
Meski gejala JN.1 bisa menyebabkan demam, kelelahan, dan nyeri tubuh, salah satu tanda khas dari covid varian ini adalah gejala batuk yang terjadi secara terus menerus. Batuk akibat covid sering kali diawali dengan rasa gatal di tenggorokan dan bersifat kering, biasanya mengeluarkan suara cukup kasar. Sebagai perbandingan, batuk rejan bersifat basah dan memiliki ciri khas “teriakan”.
ADVERTISEMENT
Jika batuk tidak terasa seperti gejala di atas, maka kemungkinan kamu mengalami batuk akibat pilek biasa. Namun, kalau gejala batuk bikin kamu khawatir atau tidak kunjung hilang, cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.