Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Publik tengah diramaikan soal prediksi BRIN dan BMKG mengenai prakiraan cuaca di Jabodetabek dan sekitarnya. Akun Twitter Peneliti BRIN Dr. Erma Yulihastin mengatakan akan terjadi badai dahsyat pada Rabu (28/12).
ADVERTISEMENT
Prediksi ini ia sampaikan berdasarkan hasil pantauan citra SADEWA atau Satellite-based Disaster Early Warning System.
Selain badai dahsyat Erma juga menyinggung soal hujan ekstrem. Lantas apa beda keduanya?
Badai
Menurut ensiklopedia Britannica, badai merupakan gangguan atmosfer yang hebat. Fenomena ini ditandai dengan rendahnya tekanan barometrik, gumpalan atau tutupan awan, curah hujan, angin kencang yang biasanya diikuti kilat dan guntur.
Badai merupakan istilah umum dan populer digunakan untuk menggambarkan berbagai macam gangguan yang terjadi di lapisan atmosfer.
Bukan cuma hujan saja. Badai memiliki jenis yang banyak, antara lain:
Badai biasanya disertai angin kencang berkisar antara 103–117 kilometer per jam hingga kerap disertai curah hujan tinggi.
ADVERTISEMENT
Hujan ekstrem
Pakar cuaca Dr. David Novak dari Pusat Prediksi Cuaca National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan bahwa, hujan ekstrem adalah sebuah tolok ukur akumulasi curah hujan selama sebulan di suatu wilayah yang jatuh dalam satu hari.
Curah hujan ekstrem memiliki ciri-ciri seperti wilayah mengalami kelembapan tinggi, badai hingga siklon tropis. Semakin lama kondisi ini bertahan, semakin ekstrem curah hujan yang akan dialami.
"Orang-orang seharusnya serius memperhatikan ramalan cuaca terkait hujan deras yang akan terjadi. Kami berkali-kali hujan dapat menjadi masalah yang besar (apalagi) air turun terlalu banyak dan cepat," kata Novak.
Kamu sebaiknya waspada. Warga dekat bantaran sungai atau kali diminta untuk peka terhadap peringatan dini terjadinya banjir.
ADVERTISEMENT
Novak juga mengatakan, hindari memaksakan diri berdiam di mobil atau menerobos banjir yang umumnya disebabkan oleh hujan ekstrem.
"(Cuma) air setinggi 30 cm untuk menyapu kendaraan kamu. Jika melihat air di seberang jalan, ingatlah: berbaliklah, jangan (biarkan dirimu terseret atau) tenggelam," kata Novak.